28 ♣ Kakak

61 20 48
                                    

DISCLAIMER ⛔

Dalam proses mencoba menghasilkan suatu karya tertulis.
Semua yang ada dalam cerita ini, murni berasal dari hasil pemikiran pribadi.
Apabila terdapat kesamaan dengan kisah lain, itu murni ketidaksengajaan dari kami.
Terimakasih . . .

Sorry for typo
Kamu-kamu-kamu sekalian bisa komen diparagrafnya kalau liat ada kekhilafan dari author. Thank you udah bantuin ♡

(: Selamat reading :)

**********

Hari sudah berganti dan kini matahari sudah mulai menampakkan sinarnya yang indah.

Patut disyukuri bahwa Lea masih dapat membuka matanya dan melihat indahnya pancaran sinar sang surya.

Setelah semalam melakukan sesi curhat bersama mama, Lea langsung terlelap di kasur empuknya. Dan kini dirinya terbangun dengan perasaan yang lebih baik. Tangisannya tadi malam cukup membuat dirinya lebih tenang.

Lea bangun dari tidurnya dan beranjak menuju cermin yang tak jauh dari kasurnya. Dia mengecek mukanya. Ditolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Entah apa yang menjadi alasan dirinya menolehkan wajahnya berkali-kali.

Setelah puas dengan cermin, Lea mulai melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

30 menit telah berlalu.

Lea sudah siap dengan pakaiannya. Dirinya mengenakan kemeja putih polos yang dipadukan cropped pants hitam dan ankle boots berwarna hitam pula.

Dia memindahkan peralatannya dari tas ransel ke dalam totebagnya. Hari ini, Lea hanya memiliki satu jadwal mata kuliah, sehingga ia tak harus membawa banyak barang.

Setelah alat tulis, handphone, dan dompet masuk ke dalam totebag, Lea melangkahkan kakinya keluar kamar. Perutnya sudah bersuara minta diisi.

**********

Hellena sudah selesai menyiapkan sarapan untuk kedua anak asuhnya, Lea dan Finn. Di meja makan sudah tersedia dua piring omelet lezat dengan isian sayur, daging, serta keju. Tak lupa pula susu dan teh disediakan untuk berjaga-jaga saat mereka tersedak.

Hellena mengambil sapu dan mulai melangkahkan kakinya ke arah depan.

Tak lama, Lea turun dengan wajah segarnya. Melihat Hellena tidak ada di tempatnya membuat Lea langsung saja duduk di kursi. Pertama, dia meminum dulu susu rasa vanilla sedikit. Lalu, dia mulai menyendok omelet yang terlihat menggugah selera. Melihat makanan lezat, perut Lea semakin tidak sabar hingga kembali mengeluarkan suara nyaring.

Lea mengelus perutnya dan berkata, "Sabar sayang, ini masih mau ambil sendok."

Tanpa disadari, Finn mengawasi tingkah Lea. Dirinya baru saja sampai di ruang makan dan malah melihat pemandangan seorang gadis yang tengah berbicara sendiri.

'Kambuh penyakitnya.' Finn mengernyitkan dahinya sambil terus berjalan perlahan menuju bangku di samping Lea.

Setelah duduknya dirasa sudah pas, Finn mulai menyendok makanannya dengan lahap tanpa memerhatikan gadis di sebelahnya yang juga sudah melahap makanannya.

Tak butuh waktu lama, piring dan gelas sudah bersih, tak berisi.

"Finn," panggil Lea. Sedangkan, Finn hanya sibuk memainkan ponselnya.

𝑴𝒆𝒂 𝑪𝒖𝒍𝒑𝒂 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang