DISCLAIMER ⛔
Dalam proses mencoba menghasilkan suatu karya tertulis.
Semua yang ada dalam cerita ini, murni berasal dari hasil pemikiran pribadi. Apabila terdapat kesamaan dengan kisah lain, itu murni ketidaksengajaan dari kami. Terimakasih . . .
Sorry for typo
Kalau kalian ketemu si typo tolong bilangin ya :)
Sekalian ramein kolom komen kuy ♡♡
(: Selamat Reading :)
**********
Pagi telah tiba.
Lea baru saja menyelesaikan aktivitasnya memasukkan perlengkapan kuliah ke dalam tas kesayangannya.Setelah itu, dengan penampilan yang sudah rapi, ia pun bergegas turun menuju ruang makan untuk mengisi perut. Ia butuh energi setelah melewati malam panjangnya.
Setelah duduk manis dikursi, Lea langsung meminum susu vanilla yang ada di meja. Dia meneguknya hingga setengah. Setelahnya, ia menunggu Hellena selesai memasak sambil memainkan ponselnya. Terdapat beberapa pesan yang belum ia balas, salah satunya dari Diana yang mengajaknya untuk berangkat bersama hari ini.
Sebenarnya Lea sudah menolak ajakannya karena ia tidak mau menjadi obat nyamuk di antara dua pemuda yang sedang kasmaran, Diana dan Will pastinya. Namun, perempuan manis itu tetap memaksanya untuk berangkat bersama. Mau tidak mau Lea menyetujuinya dan mengirimkan lokasi rumahnya.
Tiba-tiba saja kursi disebelah Lea bergerak menandakan akan ada seseorang yang menempatinya. Tanpa menoleh pun Lea sudah tau siapa orang yang ada di sebelahnya, lelaki berdarah dingin.
Lelaki itu hanya sibuk dengan teh dihadapannya. Tak sedikit pun lelaki itu mempedulikan gadis disebelahnya. Begitu pun dengan Lea yang hanya diam tanpa menghiraukan manusia disebelahnya.
Keduanya sibuk dengan aktivitas masing-masing. Hingga Hellena menghampiri meja makan dan menyajikan dua piring makanan yaitu omelet dan pancake.
"Ini makanannya," ujar Hellena seraya menaruh piring pada meja makan. Melihat gelagat yang tidak enak dari kedua pemuda dihadapannya. Hellena pun memandangi keduanya dan bertanya, "Kalian kenapa?"
Lea dan Finn saling menatap, tapi tidak lama mereka kembali pada posisi masing-masing dan berkata, "Gapapa." Tanpa direncanakan mereka menjawab secara bersamaan.
"Ish ngikut mulu," gerutu Lea. Finn yang mendengarnya hanya mendengus. Melihat interaksi kedua remaja dihadapannya, Hellena hanya bisa tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tanpa banyak bicara lagi, mereka segera menikmati sarapannya dengan mood yang turun.
"Hellena, bisa bantu aku memotong pohon di belakang?" Suara Tony terdengar secara tiba-tiba dari jendela dapur.
Kemudian hellena meninggalkan dua anak adam itu yang sepertinya sedang dalam acara ngambek.
Sepeninggalan Hellena, keduanya hanya makan tanpa berinteraksi sekalipun. Makanan dimeja makan juga sudah mulai tinggal sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒆𝒂 𝑪𝒖𝒍𝒑𝒂 ✔
Teen Fiction[ 𝐄 𝐍 𝐃 ] BELUM DIREVISI -- Hari yang cerah ini sesuai dengan suasana hati Lea yang bahagia karena telah berhasil menemukan sebuah rumah kontrak untuk ia tinggali selama masa kuliahnya di New Orleans. Rumah dua lantai dengan fasilitas yang cuku...