Epilog

978 29 2
                                    

Suasana SMA Kertajaya ramai dipadati siswa-siwi. Ujian nasional sudah mereka lewati selama empat hari. Dalam empat hari itu, mereka juga sedang memperjuangkan masa depan mereka. Hingga akhirnya hari ini tiba. Hari dimana yang ditunggu-tunggu semua murid yaitu pengumuman kelulusan.

Rani, Emil, Insha, dan Fina sedang duduk di depan kelas yang menghadap ke lapangan. Disana sudah banyak murid kelas dua belas yang berdiri dan menunggu pengumuman kelulusan.

"Gue nggak sabar deh dengar pengumuman kelulusannya," ucap Fina dengan semangat.

"Gue juga!" sahut Emil.

"Aneh banget sih kalian. Kenapa kalian yang heboh sendiri? Padahal kan bukan kalian yang lulus," ucap Insha.

Fina dan Emil tertawa kecil.

Sementara Rani, ia hanya sibuk berjalan di dalam lamunannya. Ia juga memperhatikan Bian yang sedang berdiri di tengah lapangan.

Insha merangkul pundak Rani. "Hubungan lo sama Bian belum membaik ya?"

Rani menggeleng. "Ya gitulah. Gue juga nggak tau harus gimana. Gue pasrah aja."

Fina, Emil, dan Insha menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Rani lalu mereka berempat berpelukan.

"Semangat, Rani! Gue doakan terbaik buat lo," ucap ketiganya.

***

Bian menatap ke arah kelas Rani, ia melihat Rani dan teman-temannya sedang berpelukan. Bian tersenyum ketika melihat Rani tersenyum walaupun hanya senyum tipis.

"Dilihatin terus, buruan samperin gih," bisik Gandi ke telinga Bian.

"Nggak, biarin dia bahagia. Kayaknya dia bahagia tanpa gue," jawab Bian.

"Perhatian semuanya! Saya akan mengumumkan hasil ujian nasional angkatan dua tujuh," ucap kepala sekolah.

Semua mata memandang ke arah kepala sekolah yang ada diatas podium. Banyak dari mereka yang berharap-harap cemas. Mereka juga sedih karena hari ini adalah hari terakhir mereka menjadi siswa dan siswi SMA Kertajaya.

"Hasilnya adalah..........."

Semua siswa maupun siswi geregetan karena kepala sekolah menggantung ucapannya.

"Cepetan pak! Jangan gantung!" seru salah satu murid.

"Sabar dong," jawab kepala sekolah. "Jadi, hasilnya adalah semua siswa dan siswi angkatan dua tujuh SMA Kertajaya lulus seratus persen!"

Suara riuh dan teriakan anak-anak kelas dua belas menggema di seluruh sekolah. Ada yang saling berpelukan, ada yang sujud syukur, ada juga yang teriak-teriak seperti supporter sepak bola.

"Akhirnya gue lulus!" ucap Dafa dengan bangga.

"Iya, nih! Gue seneng banget!" sahut Farel.

Gandi memeluk ketiga sahabatnya itu. "Selamat ya, kita udah lulus. Setelah ini, kehidupan yang sebenarnya dimulai. Semangat ya dimanapun kalian berada dan jangan lupain gue!"

Dafa tersenyum. "Iya dong! Gue nggak bakal lupain lo!"

Bian hanya diam. Jika semuanya sedang merasakan hari kelulusan dengan bahagia, Bian tidak merasakan euforia itu. Banyak beban pikiran yang saling bersliweran di benaknya. Mulai dari Rani hingga masalah jurusan kuliahnya.

Rani mendekat ke arah Bian untuk mengucapkan selamat. Awalnya Rani tidak mau, tapi para sahabatnya berhasil membujuknya.

"Jangan sedih terus, Bian. Lo harus tetap semangat walaupun hubungan kita harus berakhir. Gue akan tetap sayang dan cinta sama lo kok," ucap Rani.

Bian menoleh kebelakang.

"Berakhir? Maksudnya?" tanya Bian.

Rani tersenyum lalu memegang tangan Bian. "Gue nggak mau hanya karena gue, lo nggak nurut sama Om Edy. Gue nggak mau jadi penghalang antara lo dan bokap lo."

"Gue mohon, hubungan kita jangan berakhir. Lo adalah alasan gue semangat menjalani semua ini. Please, jangan putus ya?" pinta Bian.

"Kita cuma putus hubungan kok, tapi hati gue nggak akan pernah putus untuk lo. Gue bakal nunggu disini hingga waktunya kita bersama. Jangan khawatir, gue selalu mendukung lo."

Bian memeluk Rani erat. Ia tidak menyangka semua harus berakhir seperti ini. Kisah cinta yang diidam-idamkan akan terus tumbuh dan bahagia ternyata jauh dari ekspetasi dirinya.

Huh nggak kerasa ya kita udah sampai epilog. Yaa, ini adalah epilognyaa dan mereka berpisah. Eitsss, tapi ini bukan akhir dari kisah mereka.

Insyaallah aku bakal bikin sekuelnya. Gimana menurut kalian? Komen ya kalau kalian setuju dan pengin tahu hidup Bian dan Rani setelah ini. Ditunggu ya komennya ❤

Btw, bantu Rani dan Bian dapat 500 pembaca ya. Terima kasih ✨

--Selamat membaca 🤗--

BIANTARA [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang