Varian Delapan (Last)

190 12 13
                                    

---

Endless Love (Meanie)

Chap. Five (Last)

.

.

.



"Ugh, kepalaku...,"

"Ah, kakak sudah bangun? Syukurlah...,"

Seungcheol terkesiap dan menatap sosok Wonwoo yang kini tersenyum penuh kelegaan di depannya,"a-aku dimana? Bukannya aku sedang menunggui Mingyu di depan ruang ICU?"

"Kakak berada di ruang perawatan sekarang. Kemarin lusa, kakak jatuh pingsan karena kelelahan dan sedikit stress yang membuat daya tahan tubuh kakak menurun hingga jatuh pingsan."jelas Wonwoo membuat Seungcheol terpekur. Selama itukah ia tidak sadarkan diri?

"Maafkan aku. Aku pasti sangat merepotkanmu...,"ujarnya melirih, terdengar menyesal membuat Wonwoo mengulum senyuman,"tidak. Sama sekali tidak. Kakak tidak perlu khawatir. Lebih baik sekarang kakak fokus dengan kondisi kesehatan kakak agar lekas pulih. Mingyu tidak akan senang kalau sampai tahu akan hal ini dan melihat kakaknya jatuh sakit seperti ini."

"Ya, kau benar, Wonwoo. Mingyu tidak akan senang melihatku sakit seperti ini. Hhh, anak itu selalu saja keras kepala."kata Seungcheol setengah mengeluh. Kepalanya sakit lagi membuat Wonwoo memintanya untuk kembali berbaring. Sesekali bertanya tentang apa yang mungkin ia perlukan, namun pria muda itu hanya memberi gelengan kecil. Ia memang hanya membutuhkan waktu istirahat sebentar lagi untuk meredakan rasa sakit di kepalanya.

"Kalau perlu apa-apa, katakan saja padaku. Tidak perlu merasa sungkan, okay?"

Seungcheol mengangguk,"hm, baiklah. Terimakasih untuk semua bantuanmu."

"Sama-sama. Kalau begitu, aku pamit pulang dulu, ya? Aku belum sempat membersihkan diri sejak pagi. Hehe."kata Wonwoo sembari tersenyum kering membuat si sulung Kim mendengus kecil,"ya, ampun kau ini jorok sekali. Yasudah, kau pergilah pulang, dan tidak usah khawatirkan aku. Aku bisa menjaga diriku sendiri, kok."

"Haha, begitu ya? Yasudah, aku pergi dulu. Mungkin nanti sore aku akan kembali kemari. Kalau butuh apa-apa, kau bisa menekan tombol darurat di samping ranjang."

Seungcheol mengangguk paham dan melambaikan tangannya singkat pada Wonwoo yang kini mulai beranjak pergi. Pemuda itu memang harus segera membersihkan dirinya. Akan sangat tidak lucu kalau saat Mingyu siuman harus mendapati sang mantan terindah berpenampilan kumal seperti itu. Sangat tidak elit sekali. Hm.

.

.

Mingyu akhirnya siuman dua hari setelah Seungcheol mendapatkan ijin untuk pulang ke rumahnya, sekali pun si sulung Kim tidak benar-benar pulang. Pria muda itu bahkan langsung beranjak menuju ruang ICU untuk mengecek perkembangan kondisi adiknya yang cukup mendapatkan kemajuan, dan lihatlah sekarang, si manis mulai membuka kedua kelopak matanya yang sebelumnya terkatup rapat membuat Seungcheol di sergap rasa haru. Meraih salah satu tangan Mingyu dan mengecupinya sembari mengucap syukur dalam hati.

"Terimakasih, karena sudah kembali pada kami lagi, Gyu...,"

Mingyu mengangguk lemah karena kondisinya yang masih lemas. Dokter Park datang untuk memeriksa kondisinya yang untungnya semakin membaik. Itu adalah suatu kemajuan untuk si manis, dan Seungcheol sangat amat mensyukurinya.

"Maafkan aku, kak...,"ucapnya lirih dan Seungcheol langsung mengangguk,"iya, aku selalu memaafkanmu, Gyu. Maafkan aku juga yang sempat tersulut emosi dan membentakmu. Aku tahu, ini adalah keputusan yang sulit untuk kau ambil. Tapi, aku melakukan itu semua demi kebaikanmu. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu, Gyu. Cuma kau yang ku punya di dunia ini...,"

Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang