Varian Sembilan Belas

163 11 4
                                    

---

Edisi Jadian (Meanie Couple) 💜💚💜💚

Drabble 😁😁


.

.

.

Happy reading, bestie! 😚💜💚💜💚

.

.

.



"Gyu, pacaran yuk!"

"Okay, tapi nanti ya kalau tidak hujan."balas Mingyu diiringi senyuman manis dan membuat Wonwoo meringis dalam hati. Hanya tersenyum kikuk kala si manis melenggang pergi menuju kelasnya dan meninggalkan seorang diri, menatapnya dari kejauhan. Soonyoung yang menjadi saksi mata hanya bisa menggeleng penuh keprihatinan sebelum beranjak dan membawanya dalam rangkulan. Sesekali ia berikan tepukan ringan di salah satu bahunya seraya berkata,"sabar, ya. Doain saja supaya besok turun hujan."

Wonwoo memasang tampang datar. Mengurai rangkulan itu dan berjalan menjauh dengan langkah terburu. Soonyoung mengerjap lucu sebelum akhirnya mengendikkan bahunya tak acuh. Masa bodohlah, bathinnya. Ikut berlalu menuju kelas dan mengganggu si imut Jihoon yang lagi-lagi melemparinya dengan penghapus kayu. Huhuhu.

.

.

Entah ini kemujuran atau hanya sebuah kebetulan belaka, tapi esok harinya hujan turun begitu derasnya dan membuat Wonwoo tak hentinya mengulas senyum kelewat cerah dan mengabaikan rasa lapar yang sedari menderanya. Alih-alih pergi ke kantin guna mengisi perut, pria Jeon itu malah melipir ke lantai dua dan menemui si manis Kim di kelasnya yang nyatanya tengah sibuk bertukar obrolan dengan teman pria di kelasnya. Semua tampan-tampan dan memiliki pesonanya masing-masing yang pasti bisa saja menarik perhatian dan afeksi dari pemilik kedua manik cokelat terang bak lelehan cokelat itu. Huft.

"Eh, ada senior dari jurusan Mipa. Tumben mampir kesini senior Jeon. Mau ketemu Eunwoo, ya? Kebetulan dia ada di kelas. Mau saya panggilkan?"suara cempreng Seokmin menyentaknya dan membuatnya menggeleng, kelewat ribut dan membuat juniornya itu meringis. Merasa khawatir kalau lehernya akan putuh. Hiih.

"Ah, engga kok. Saya kesini mau ketemu...,"

"Oh, pasti mau ketemu Mina, ya? Hm, banyak sih anak cowok dari berbagai angkatan cari dia. Apalagi kalau bukan mau tukaran nomor. Ckck."cerocosnya lagi dan mengurungkan Wonwoo untuk melanjutkan perkataannya. Mengalihkan pandangan sejenak kearah Mingyu yang kini beranjak dari duduknya dan berjalan kearah pintu keluar bersama teman-temannya. Pandangan mereka bertemu, hanya beberapa sekon sebelum Seokmin menyerukan nama si manis kelewat nyaring, diiringi namanya dan niatnya yang hanya tertahan di ujung lidah. Wonwoo membeku di tempatnya dengan kedua manik kecilnya yang membola nyaris menggeleng ribut lagi jika saja tidak menangkap seulas senyuman yang membuatnya termangu. Lupa caranya menapak.

"Kak Nu, jangan mati dulu. Masa baru jadian sudah jadi janda akunya."

Dan suara itu...

Astaga, tolong cekek saja Wonwoo sampai meninggal. Cepat!

Huhuhu, bunda. Akhirnya, anak lanangmu ini punya pacar, bathin si sulung Jeon, menangis penuh haru dalam hati. Masih membeku di tempatnya yang kedua tangannya di pegangi oleh tangan halus Kim Mingyu. Ya, ampun, rasanya Wonwoo ingin melebur saja.

"Kak Nu...,"

Maniknya mengerjap cepat. Berharap ini bukanlah delusi atau fatamorgana hingga satu tabokan sayang melayang di pipi kirinya. Ia mendelik tajam kearah Soonyoung yang malah cengengesan. Takut Wonwoo kerasukan, katanya. Wonwoo mendecih samar dan kembali mengalihkan atensi kearah si manis yang masih memasang khawatir disana. Takut Wonwoo kenapa-kenapa, katanya.

How cute 🤧

"Aku engga apa, kok. Kamu jangan khawatir, ya."kata Wonwoo dengan nada tenangnya, setelah sekian lama sibuk larut dalam euphoria. Menatap si manis yang kini tersenyum penuh rasa lega,"syukurlah,"katanya. Wonwoo ikut mengulum senyuman.

"Jadi, hari ini kita resmi pacaran?"tanyanya hanya untuk memastikan. Ya, bisa saja 'kan si manis sedang usil dan mempranknya. Ya, bisa saja 'kan begitu? Hm

Dan anggukan kecil serta senyum malu-malu itu cukup menjawab segala membuat Wonwoo nyaris menjerit bak anak perawan yang tengah kasmaran di buatnya. Mengulas senyuman kelewat lebar sebelum memberanikan diri untuk meminta satu pelukan dari Mingyu yang kini tersipu,"engga mau, ah. Malu,"katanya hingga wajah dan telinganya memerah.

"Yaah, penonton kecewa."koor Soonyoung sang WonGyu shipper bersama teman sekelas Mingyu yang lain, yang menjadi saksi bersatunya dua pasangan sejoli itu. Ya, mereka juga tahulah berapa lama Wonwoo berusaha mendapatkan afeksi dari si manis Kim yang memang sukar untuk di dekati sekali pun semua temannya para pria tampan penarik hati. Hm.

"Hahaha, yasudah gapapa. Nanti aku mintanya kalau sudah nemu tempat sepi."

"Ih, ngapain cari tempat sepi?"kata Mingyu dengan wajah merona merah, Wonwoo lantas menjawab diiringi senyuman terselubung,"biar sekalian dapat anu."

"Ih, Wonwoo genit!"

Tidak. Itu bukan Mingyu yang menjawab, tapi teman wanita sekelas Mingyu serta Soonyounglah yang menjawabnya. Diiringi kikikan nista mereka, tentu saja.

Dan bagaimana dengan si manis Kim? Ya, tentu saja langsung kabur masuk ke dalam kelasnya sembari berseru keras, merutuki si tampan Jeon yang tergelak di tempatnya.

"Dasar lelaki mesum! Byuntae! Gyu benci sama Nu. Titik!"

Wonwoo terkekeh kecil. Merasa gemas dengan reaksi Mingyu yang kelewat lucu.

Ah, jadi makin sayang.

Hm, kira-kira kalau sepulang sekolah minta jatah anu dikasih engga, ya?

Ah, engga. Bukan yang itu, kok.

Itu cuma ciuman kecil di pipi. Masa kalian engga paham sih? Payah nih. Kotor pula pikiran kalian. Ckck

.

.

.

















[[Kkeut]]





.


.

.


Hai, ada yang kangen aku? 😁

Aku bawa varian baru nih, tapi dikit. Mian. Ini cuma khayalan singkat di sore hari tadi sambil nyuapin si bungsu. Semoga kalian suka dan terhibur ☺️☺️

Aku selalu tunggu jejak lucu kalian ☺️❤️❤️

Okay, kapan-kapan lagi.

With Love,

Lenny Lian 💜💜💜






















Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang