Varian Dua Puluh Enam (06)

71 6 14
                                    

---











.

.

.


























Sekali ini Saja chap. 06
(Meanie Couple and Others)











.

.

.































Jun yang sedari tadi sibuk rapalkan doa mendadak terkesiap kala namanya diserukan pelan oleh seorang perawat yang mengulum senyuman tipis di ambang pintu ruangan gawat darurat, tempat dimana Wonwoo tengah ditangani sekarang sedangkan Mingyu sudah dipindahkan di ruangan persalinan setelah pendarahan yang dialaminya berhasil ditangani dengan cepat bersama Myungho yang setia mendampinginya dan menyisakan dirinya menunggui Wonwoo seorang diri disana.

Dengan cepat, Jun berjalan menghampirinya dan mengangguk ringkas sebelum akhirnya mengekor dibelakang sesuai dengan interuksi yang diberikan wanita berseragam khusus itu padanya lalu beralih menghampiri ranjang pemeriksaan yang di tempati Wonwoo yang masih terbaring lemah dan juga kedua matanya yang setia terkatup rapat. Menatap sosok dokter muda yang ada disana dan membungkuk ringkas,"bagaimana keadaan teman saya, dok?"

"Mungkin ini terdengar konyol bagi orang awam seperti kita, tapi sepertinya ini bentuk nyata dari sebuah keajaiban dari sang pemilik hidup untuk teman anda yang beberapa saat yang lalu telah kami nyatakan tiada setelah mengalami henti napas dan kami pun sempat kehilangan denyut jantung dan juga nadinya. Namun, anda bisa melihatnya sendiri sekarang, bagaimana alat pendeteksi jantung itu kembali memperlihatkan pergerakan dari denyut jantungnya sekali pun lambat dan juga napasnya yang masih terlihat memberat sekali pun telah mendapatkan bantuan dari selang oksigen yang terpasang di tubuhnya. Dia bahkan sudah melewati masa kritisnya sekali pun keadaannya belum sepenuhnya stabil dan kita akan terus memberikan peninjauan secara berkala untuk itu..."

"...ini adalah bukti nyata kekuasaan Tuhan yang masih berkenan berikan teman anda kesempatan untuk mendampingi suaminya di ruang persalinan—pemuda cantik yang baru saja di pindahkan itu adalah suami dari teman anda, benar? Saya sempat tidak sengaja mencuri dengar dari salah satu petugas yang membantu membawa keduanya dari rumah mereka ke rumah sakit ini. Atau mungkin juga tuan Jeon memang masih memiliki keinginan kuat untuk sembuh karena rasa cinta dan kasihnya untuk keluarga kecilnya dan saya merasa begitu terharu. Teman anda benar-benar kuat dan tegar."

Jun yang mendengarnya hanya tersenyum sendu sembari menyeka air mata yang sempat meluruh jatuh di salah satu pipinya,"...ya, dia dan suami cantiknya memang benar-benar hebat juga tegar. Saya juga suami saya benar-benar merasa terberkati dengan adanya mereka berdua dikehidupan kami dan bisa menjadi teman yang baik untuk mereka..."

.

.

.

"A-aku sudah lelah...,"

Mingyu kembali mengatakan hal yang sama untuk kesekian kali setelah kurang lebih 4 jam lamanya ia berkutat dengan rasa mulas akibat kontraksi yang terus menderus menderanya dan pembukaannya yang kembali ke awal benar-benar sama sekali tidak membantunya dan bahkan membuatnya frustasi hingga menangis tanpa suara. Menatap dengan raut memelas kearah Myungho yang menatapnya penuh rasa iba. Tidak henti memberikan usapan penyemangat di salah satu lengannya yang kembali bergetar karena rasa sakit dan juga isakannya,"ini sakit sekali, Ho. Aku tidak yakin bisa melewati ini semua. Aku takut tidak sempat melihat wajah bayiku setelah ia lahir nanti..."

Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang