Varian Dua Puluh Empat (10)

34 3 25
                                    

---
.

.

.









Lantas Mengapa chap. 11
(Meanie couple ft Soonyoung and others)









.

.

.















"Waaah, cincin ini cantik sekali. Sudah jelas sekali kalau dia benar-benar serius denganmu, Gu."kata Soonyoung sembari memandangi benda bundar yang kini melingkar pas di salah satu jemari Mingyu yang kini tersipu malu dengan pandangan kagum, tidak menyangka kalau pria Kim itu akhirnya bisa menemukan seseorang yang benar-benar menyayanginya tanpa kata tapi di belakangnya. Mingyu masih sibuk sembunyikan rona merah tipis di kedua pipinya lalu mengulum senyum, ikut pandangi benda cantik itu dengan pandangan teduh,"iya, mungkin tuan benar. Aku pun merasakan demikian..."katanya, pada akhirnya ia tidak lagi menyangkal akan perasaan yang dimiliki Jihoon terhadapnya sekarang dan ingin terus menyakinkan dirinya bahwa pria Lee itu lah pilihan yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya kelak.

Dan, ya—mungkin ini adalah jalan yang Tuhan berikan untuknya agar segera benar-benar terlepas dari perasaan semunya terhadap Wonwoo dan semoga saja dengan itu ia bisa benar-benar menjemput rasa bahagia yang sejak lama ia nantikan; hidup bahagia bersama seseorang yang ia sayangi dan menyayanginya.

Soonyoung ikut mengulum senyuman dan meraih tangan Mingyu untuk ia genggam dan berikan usapan sayang di punggung tangan itu. Menatapnya dengan tatapan teduh,"aku ikut bahagia mendengar kabar ini, Gu dan semoga aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengan pria yang sudah membuat adikku menemukan kebahagiaannya..."

"Tuan..."

"Dan sudah kubilang untuk berhenti memanggilku dengan sebutan tuan, karena aku bukan lagi atasanmu. Kita sekarang keluarga, kau ingat? Dan haruskah aku meminta ibu untuk segera melegalkan statusmu sebagai anaknya. Sebagai adik dari suamiku, Jeon Wonwoo, hm? Oh, ayolah, Gu. Memanggilku dengan sebutan kakak kan bukan hal yang sulit..."ujar Soonyoung setengah merengek membuat Mingyu meringis tak enak mendengarnya dan akhirnya menghela napas. Mungkin sudah saatnya bagi dirinya bersikap tidak begitu kaku dengan pria Kwon itu seperti sebelumnya, mengingat obrolannya bersama Yoona tempo hari yang berencana akan melegalkan status Mingyu menjadi anak angkat dari keluarga Jeon dan wanita itu bahkan sudah mengantongi ijin dari suami dan kakek Jeon yang merupakan seseorang yang memiliki kuasa penuh atas keluarga Jeon sebagai kepala keluarga inti yang artinya ia akan benar-benar menyandang marga yang sama dengan Wonwoo dan tidak lagi menggunakan marga dari ibu panti yang dulu mengurusnya.

Mengingat itu, dadanya mendadak sesak lagi. Namun, dalam arti baik. Mingyu menarik napasnya panjang,"yasudah, yasudah, tidak usah merengek begitu juga. Ehm, mungkin aku hanya masih belum begitu terbiasa—dan, ya, kau tahu, semua di dunia ini selalu membutuhkan proses, begitu juga dengan aku. Jadi, biarkan aku membiasakan diri dulu, okay?"

"Hu'um, ya, alasan di terima."balas Soonyoung main-main membuat yang lebih muda mengerlingkan matanya malas. Soonyoung tergelak dan keduanya melanjutkan kegiatan mengobrol mereka hingga suara tangisan Seonho menggema dan menginterupsi kegiatan seru tersebut dengan Mingyu yang beranjak pergi guna mengecek si bayi yang ternyata merasa tidak nyaman setelah buang air besar. Mingyu terkekeh kecil dan dengan segera mengganti popoknya. Soonyoung menyusul setelahnya karena sedikit khawatir, takut si kecil Jeon kembali terserang demam seperti kemarin lusa dan membuat Mingyu di landa kepanikan dan menghubungi semua orang untuk datang ke flatnya sembari tersedu di tengah malam. Wonwoo yang untungnya masih disibukkan dengan tugas kantornya pun langsung bergegas membangunkan Soonyoung yang saat itu juga baru saja jatuh terlelap setelah lelah menemani suaminya yang sering melembur itu lalu di susul dengan Yoona yang menawarkan diri untuk ikut serta dan mereka pun langsung bergegas pergi menuju flat milik Mingyu yang masih sibuk terisak sembari menimang tubuh baby Seonho yang terus menangis karena rasa tidak nyaman pada tubuhnya yang sedang demam. Bayi yang sebentar lagi menginjak usia 12 bulan itu langsung menggerakkan kedua tangannya heboh sesaat menangkap presensi Wonwoo yang berlari kecil menghampiri keduanya dan mengambil alih si mungil dalam rengkuhannya dan sebelah tangannya yang bergerak untuk menyeka buliran air mata yang terus meluruh di kedua pipi Mingyu yang sembab dan juga berikan usakan sayang di pucuk kepala pria Kim itu seperti yang biasa dilakukannya setiap kali datang berkunjung kesana. Soonyoung maupun Yoona ikut mendekat dan memberi usul untuk segera membawa sang bayi ke rumah sakit terdekat dan setelahnya harus menetap disana untuk beberapa waktu karena Seonho harus menjalani perawatan intensif disana karena gejala tyfus yang diidapnya yang tentunya membuat Mingyu sebagai ibunya merasa begitu terpukul dan menyalahkan dirinya sendiri yang untungnya bisa segera ditenangkan oleh Yoona dan juga Soonyoung sedangkan Wonwoo sendiri harus pergi menemui dokter dan mengurus beberapa hal di bagian administrasi.

Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang