Varian Dua Puluh Empat

77 7 9
                                    

---

.

.

.

Lantas Mengapa chap. 02
(Meanie Couple ft. Soonyoung)


.

.

.


"Kau benar tidak ingin ikut?"tanya Soonyoung untuk kesekian kali pagi itu pada Mingyu yang masih asik mengunyah apel merah di ruang makan dan di balas anggukan mantap untuk kesekian kalinya pula oleh pria Kim itu.

"Ya, aku akan di rumah saja. Lagipula, ini sudah saatnya bagi kalian untuk menghabiskan waktu bersama setelah tuan Jeon beberapa waktu terakhir selalu disibukkan dengan urusan kantor yang terkadang buatku pening sendiri, padahal aku saja tidak pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang pegawai—hhh, lagipula perutku yang mulai menggendut ini membuatku cepat sekali lelah dan mengantuk dan akan lebih baik kalau aku tetap dirumah dan bermalas-malasan di kamar. Tidak apa, kan tuan Kwon, tuan Jeon?"

Soonyoung tak lantas menjawab, memilih menghela napasnya dengan panjang namun ia tahu kalau ia tidak bisa membujuk si manis Kim untuk ikut bersama ia dan suaminya kali ini dan menghargai keputusan yang diambilnya. Dan lagipula, apa yang Mingyu katakan barusan itu benar, kalau ia dan Wonwoo memang memerlukan waktu untuk berduaan, mengingat betapa sibuknya pria Jeon itu beberapa waktu terakhir. Soonyoung bahkan nyaris lupa kapan terakhir kalinya mereka berpergian berduaan seperti sekarang. Jadi, ya, mungkin ini bukanlah keputusan yang buruk. Hm.

"Hhh, baiklah. Tapi, kau harus berjanji untuk terus mengabari kami kalau terjadi sesuatu yang buruk. Mengerti?"dan lagi-lagi di balas anggukan mantap dari Mingyu yang kini memasang pose hormat yang membuat Soonyoung mendengus geli. Wonwoo yang ada di sebelahnya hanya bisa menggeleng maklum, sudah mulai terbiasa dengan tingkah pria Kim itu yang memang sedikit unik.

Dan setelahnya, Soonyoung dan Wonwoo pun berlalu pergi. Memberi lambaian ringkas pada Mingyu yang mengantar keduanya sampai beranda rumah dengan sebelah tangannya yang tidak henti berikan usapan sayang diatas perutnya yang semakin terlihat bulat di usia kandungannya yang menginjak lima bulan dari balik baju overall yang dikenakannya. Menggemaskan membuat sepasang suami itu menahan diri mereka untuk tidak mengunyeli sepasang belah pipi Mingyu yang mengembil lucu itu. Ckck.

Setelah mobil putih milik Wonwoo menghilang dari pandangan, Mingyu pun membalik badannya dan melangkah masuk kembali ke dalam rumah lalu merapikan beberapa hal yang dirasa berantakan sekali pun tidak seperti itu, mengingat baik Soonyoung maupun Wonwoo bukanlah tipikal orang yang berantakan dan tidak rapi. Bahkan mereka benar-benar pandai menjaga barang-barang milik mereka dengan baik yang tentunya membuat Mingyu tidak begitu susah untuk membersihkan rumah keluarga Jeon yang terbilang besar itu.

Di temani alunan musik RnB yang diputar dari stereo milik Wonwoo, Mingyu pun mulai membersihkan tiap sudut rumah itu sembari sesekali menyenandungkan beberapa lirik lagu yang dihapalnya, dilanjut dengan mengepel dan juga merapikan bagian dapur. Tidak lupa melipat beberapa baju yang beberapa saat lalu di jemur oleh Soonyoung dan menyetrikanya hingga licin. Benar-benar tidak bisa diam, padahal sebelumnya ia mengatakan ingin bermalas-malasan. Tapi, ya, mau bagaimana lagi? Daripada dia mati bosan.

Toh, memang seharusnya ia tetap berada di rumah dan tidak mengganggu acara quality time untuk Wonwoo dan Soonyoung, sepasang suami yang selama ini begitu baik terhadapnya dan juga jabang bayi yang kini tumbuh dengan sehat di dalam perutnya—ya, sekalipun, secara harfiah, bayi itu pun milik mereka mengingat itu adalah hasil benih Wonwoo yang ditanamkan padanya sebagai seorang ibu pengganti. Mingyu tersenyum kecut disela kegiatannya menyetrika kemeja berwarna biru di tangannya. Itu milik Wonwoo, kemeja yang acap kali di lihatnya dan sepertinya, pria itu sangat menyukainya.

Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang