Varian Delapan (4)

121 11 11
                                    

---

Endless Love (Meanie)

Chap. Four

.

.

.

"Ahaha, mana ada aku seperti itu."tawa kering yang Wonwoo keluarkan pun sudah cukup membuktikan kalau terkaan asalnya itu memang benar. Ck, ternyata mantan kekasihnya ini begitu mesum. Mingyu sama sekali tidak menyangka. Hm

"Eum, kau lapar tidak?"tanya Wonwoo random. Ia tengah mencoba memecah suasana canggung yang tiba-tiba menyelimuti mereka dan gelengan kecil dari si manis Kim membuatnya merengut kecil. Menggaruk sebelah pipinya sembari memutar otaknya, mencari topik lain yang mungkin bisa menjadi bahan obrolan yang menarik.

"Gyu, manisku...,"serunya dengan nada mendayu membuat Mingyu yang tadi nyaris jatuh terlelap langsung kembali terjaga dan mendengus kecil lalu memberi sahutan dehaman malas. Wonwoo nyengir. Tangannya mengambil salah satu tangan Mingyu dan merematnya lembut,"aku mau memberi tahumu sesuatu. Ini tentang acara reuni yang akan di selenggarakan oleh teman satu angkatan kita. Jadi, aku––"

"Kau ingin memintaku untuk menemanimu pergi kesana?"Wonwoo terkesiap. Benar-benar tidak menyangka kalau si manis bisa menerka dengan cepat tentang hal yang ingin coba ia sampaikan. Hm.

"Jadi, bagaimana menurutmu? Kau bersedia untuk menjadi partnerku?"

Mingyu terdiam. Cukup lama membuat Wonwoo menunggu jawaban dari si manis dengan perasaan was-was.

"Gyu...?"

"Hm, boleh. Tapi, aku tidak bisa janji, ya? Kak Seungcheol belum tentu memberi ijin, kau tahu?"

Ah, itu benar. Seungcheol mana mungkin memberikan ijin semudah itu untuk Mingyu, mengingat si manis harus beristirahat dengan total.

Yaah, sayang sekali.

Wonwoo sedikitnya merasa kecewa, namun ia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Kondisi kesehatan Mingyu masihlah menjadi prioritasnya. Mungkin, absen untuk satu kali acara reuni tidak akan menjadi masalah besar. Iya, 'kan?

"Hm, aku mengerti."

Wonwoo tersenyum sekali pun Mingyu tidak bisa melihatnya dengan jelas.

"Nah, sekarang kau beristirahatlah. Masih ada waktu sebelum jadwal pemeriksaan rutinmu."Mingyu mengangguk kecil dan kali ini sama sekali tidak memberikan penolakan saat Wonwoo bergerak membantunya untuk berbaring bahkan sampai membenarkan letak selimut serta satu kecupan lembut di keningnya. Membuat Mingyu sedikitnya merasa terbuai sebelum berakhir mendecih samar.

Ck, pasti ia sengaja melakukannya. Bathin Mingyu dongkol. Masih saja tidak terima kalau masih bisa luluh dengan segala bentuk perhatian yang Wonwoo berikan padanya. Hm

.

.

"Tumben sekali kau memilih stelan jas berwarna lembut seperti ini. Biasanya, kau cenderung mengenakan yang berwarna gelap."Soonyoung sedikitnya merasa heran kala mendatapi sang sohib tampak sibuk memilah-milah beberapa stelan jas berwarna pastel yang berjejer rapi di dalam rak etalase toko pakaian yang malam itu mereka sambangi. Ya, Wonwoo langsung memintanya untuk menemani pemuda itu berbelanja setelah merampungkan beberapa jadwal pemotretan dan syuting iklan sebuah brand shampoo khusus pria yang memang tengah di gandrungi belakangan ini.

"Ini semua untuk Mingyu,"sahutnya singkat sebelum membawa beberapa stelan jas dengan warna dan model yang berbeda ke ruang ganti. Setelah mendapatkan barang yang ia butuhkan, Wonwoo langsung menarik Soonyoung untuk beranjak pergi dan menyambangi beberapa toko lainnya. Dari mulai toko sepatu dan aksesoris. Dan berakhir di sebuah toko kudapan manis saat mereka masih berada di dalam perjalanan untuk pulang ke rumah dan membeli beberapa potong cheese cake dan maccaron yang tampak menggugah selera hingga Soonyoung nyaris menitikkan air liurnya.

Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang