Varian Dua Puluh Empat (07)

41 5 15
                                    

---

.

.

.





Lantas Mengapa chap. 08
(Meanie couple ft Soonyoung and others)








.

.

.







Mingyu seharusnya menuruti saran dari Yoona untuk langsung pulang dan tidak kembali ke ruang rawat Wonwoo hanya untuk sekadar berpamitan dengan Soonyoung dan ia pun tidak harus berakhir memergoki pasangan itu yang tengah asik bercumbu diatas ranjang rawat diiringi suara geraman dan juga lenguhan tertahan mereka yang bersahutan. Tampak begitu menikmati, terlihat jelas dari Wonwoo yang terus memaku pandangan begitu dalam kearah Soonyoung yang berada diatasnya dan sembunyikan wajah kacaunya diatas bahu tegapnya yang tidak henti berikan usapan lembut di atas punggungnya yang sesekali bergetar karena tidak kuasa menahan serangan nikmat yang mereka ciptakan sendiri malam itu. Desah halus yang terus keluar dari belah ranumnya yang membengkak basah yang terus merapalkan nama Wonwoo dengan kepayahan membuat pria Kim itu tercenung di tempatnya dengan sudut hatinya yang kembali patah. Bergerak mundur dan berlalu menjauh dari sana tanpa berniat untuk menoleh kebelakang. Mempercepat langkahnya dan hanya mengatupkan belah ranumnya sesaat Yoona menanyainya dengan rautnya yang cemas. Memilih untuk fokus pada stir kemudi dan membiarkan hening menyelimuti mereka di sisa perjalanan mereka menuju rumah sebelum akhirnya bergegas menuju ke kamar dengan Seonho yang berada dalam gendongannya tanpa mengucap sepatah kata pun pada Yoona yang kini menghela napasnya dengan berat. Mungkin, Yoona tidak begitu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, wanita itu cukup paham kalau sikap Mingyu kali ini mungkin masih ada kaitannya dengan putranya dan Soonyoung.

Ya, Tuhan, kenapa semuanya menjadi semakin kacau. Haruskah ia melakukan sesuatu agar hubungan ketiganya kembali membaik seperti sebelumnya?

"T-tapi..., Apa yang harus aku lakukan...?"

.

.

.

"Kwan, sibuk?"

Pria manis dengan kedua belah pipi yang sedikit menggembil itu mendongak dan dapati sosok blasteran yang cukup dikenalnya. Dia Hansol Chwe, kenalannya di klub musik beberapa waktu terakhir yang juga merupakan anggota baru di bandnya dan drummer pengganti karena personel sebelumnya memilih mengundurkan diri karena alasan pribadi yang hingga saat ini tidak ia dan anggota band lainnya ketahui. Namun, baik Seungkwan dan lainnya memilih untuk maklum. Toh, mereka juga tidak memiliki hak untuk itu.

Seungkwan memberi anggukan kecil dan membuat pria blasteran Amerika itu pun mengulum senyuman. Duduk di seberang Seungkwan dan membiarkan si manis Lee kembali lanjutkan pekerjaannya hingga rampung sebelum akhirnya menyampaikan apa yang sebelumnya menjadi alasan pria Chwe itu mendatanginya. Dan tak lama setelahnya, Seungkwan pun telah merampungkan tugasnya dan barulah ia memberikan atensi sepenuhnya pada Hansol yang untungnya masih begitu sabar menunggu. Menarik senyuman tipis dan berdeham, memberi isyarat agar pria dihadapannya itu bisa langsung pada inti pembicaraan, karena ia memang tidak memiliki waktu yang banyak. Sebentar lagi jam shiftnya di toko bunga di mulai, belum lagi ia harus menemui sang kakak di rumah sakit sebelum jadwal terapi radiasi sang kakak di mulai. Hanya untuk sekadar memastikan kakaknya itu tidak lagi mangkir dari jadwal terapinya yang satu itu yang tentunya akan berdampak buruk bagi kondisinya yang akhir-akhir ini kurang stabil. Bahkan hasil pemeriksaan terakhirnya lebih buruk dari sebelumnya dan dokter Hong bilang kalau itu semua karena obat terapi yang diterima Jihoon di terapinya yang terakhir kali tidak respon dengan baik oleh tubuh pria berperawakan kecil itu yang tentunya membuat kondisinya menurun dan juga berdampak pada hasil pemeriksaannya dan membuatnya harus kembali melakukan terapi lanjutan dua minggu lagi yang Seungkwan harap bisa memberikan hasil lebih baik ketimbang sebelumnya.

Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang