Varian Dua Puluh Empat (05)

42 6 15
                                    

---
.

.

.




Lantas Mengapa chap. 06
(Meanie couple ft Soonyoung)






.

.

.






Suara rengekan terdengar memenuhi kamar membuat Mingyu kembali terjaga dalam tidurnya, berjalan mendekat kearah box bayi yang ada di sisi ranjangnya dan menemukan Seonho yang entah sejak kapan terduduk sembari menangis pelan membuatnya dengan cepat beranjak menghampirinya dan abaikan rasa kantuk yang sebenarnya masih menderanya lalu membawa tubuh montok si mungil ke dalam gendongannya. Mengecek isi popoknya yang masih tidak begitu penuh sebelum akhirnya beralih mendekatkan pipinya kearah mulut mungil Seonho yang mengecap. Ah, rupanya bayi kecilnya ini lapar. Ia menghela napas lega lalu membawa Seonho turut serta keluar kamar. Arahkan langkahnya ke lantai bawah dan bersiap membuatkan si kecil susu. Mengambil botoh susunya di rak penyimpanan lalu kotak susu yang ada di sebelahnya. Menuangkan susunya sesuai takaran yang diajarkan Yoona beberapa hari ini sebelum akhirnya menambahkan air hangat ke dalamnya dan membawanya kembali ke dalam kamarnya. Berniat merebahkan Seonho diatas ranjangnya sembari mempersiapkan susu buatannya yang harus di putar diantara dua telapak tangan terlebih dulu. Yoona bilang, ini cara yang lebih efektif dan juga lebih aman untuk di konsumsi karena tidak menyisakan buih yang bisa menyebabkan perut si bayi tidak nyaman karena kembung. Dan setelah itu, barulah ia arahkan pipet botol susunya kearah mulut mungil bayinya yang kini mulai menyesap isi susunya dengan lahap.

Mingyu mengulum senyum sembari dengan sabar menemani putranya menghabiskan isi botol susunya. Sesekali ia bersenandung, lagu anak-anak yang beberapa hari ini sering di putar oleh Soonyoung lewat stereo milik Wonwoo. Untuk hiburan Seonho, katanya dan Mingyu menyetujuinya, karena si mungil terlihat menikmati alunan lalu yang ia dengar sampai tidak terasa isi botol susu Seonho sudah habis dengan si bayi yang mulai digelayuti kantuk dan dengan sigap Mingyu bawa ke dalam gendongannya menaruh kepalanya di atas pundaknya dan menepuk lembut punggung si bayi untuk membantu Seonho keluarkan sendawa dan tak lama suara sendawa kecil terdengar membuat kedua sudut bibirnya kembali terangkat. Eratkan dekapannya pada si mungil dan kembali mengayunkan badannya agar putranya lebih cepat kembali terlelap, lanjutkan waktu tidurnya yang masih tersisa banyak yang tentunya membuat Mingyu bisa kembali beristirahat pula. Kembali lanjutkan senandungnya hingga dengkur halus nan menggemaskan terdengar setelahnya. Bayi kecilnya sudah tertidur dengan sebelah pipinya yang tertekan oleh bahunya yang ringkih. Lagi, Mingyu mengulum senyum dengan sorot matanya yang terlihat teduh. Penuh kasih. Ia kecupi kedua pipi gembil itu bergantian dan ia baringkan tubuh mungil itu diatas ranjang alih-alih di pindahkan ke dalam boxnya seperti sebelumnya. Ia ingin tidur bersama bayi mungilnya yang kini ia dekap dengan lembut. Ia kecupi pucuk kepalanya yang ditumbuhi surai kelamnya yang lebat yang menguarkan aroma khas nan menenangkan. Ia ketagihan. Ingin rasanya terus menerus menghidunya dan membuat lagi-lagi menitikkan air mata. Teringat akan kenyataan yang harus dengan lapang terima sudah ada di depan mata; perpisahannya dengan Seonho, sesuai dengan perjanjian yang telah ia sepakati bersama dengan pasangan Jeon sebelumnya.

Hhh, apakah ia sanggup menghadapinya...?

.

.

.

Wonwoo cuti hari ini karena Seonho yang mendadak begitu rewel dan tidak bisa lepas dari gendongannya sekali pun Mingyu turun tangan untuk membujuk. Terus memegang erat kerah kemejanya sembari menangis, memanggil namanya berulang kali dengan nada pilu, penuh permohonan membuat Wonwoo tentu saja tak sampai hati untuk menolak dan memilih menghubungi asisten pribadinya untuk mengatur ulang semua jadwalnya di hari itu lalu memilih membiarkan si mungil bermanja-manja dalam pangkuannya sembari menepuk lembut kedua belah pipinya dan tertawa lucu, tampilkan gigi susunya yang baru tumbuh dua buah. Sangat menggemaskan hingga Wonwoo tidak kuasa menahan diri untuk tidak mendaratkan kecupan di setiap sisi wajahnya yang gembil hingga si bayi terus berseru nyaring dengan nada riangnya. Soonyoung dan Mingyu menghela napas lega serempak. Ikut bergabung disana dan bermain bersama si kecil yang bergantian menciumi pipi mereka hingga tinggalkan jejak basah disana lalu diakhiri kekehan lucu setelahnya membuat ketiga orang dewasa itu di liputi perasaan bahagia yang tidak terkira.

Sebong Cake^ (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang