Selamat bersahabat kalian🤘🏻
Ditemani mereka ya."Bian"
"Nada"
"Ardan"
Nada mengambil nampan yang dibawa Bian, lalu membantu menaruh beberapa cemilan dan tiga gelas minuman diatas lantai. Dia sedang berada di ruangan podcast Bian bersama Ardan dan si pemilik tempat, duduk bersila diatas lantai karena malas duduk di kursi.
Ardan selonjoran kaki, mengambil segelas jus jeruk dan langsung ditegak. "Gak nyangka lo bikin ginian." Ucap Ardan, matanya masih menelanjangi seluruh ruangan yang dipenuhi sound system untuk keperluan podcast.
Bian meringis kecil, tidak menyangka bahwa Ardan setuju untuk mengikuti acaranya. Meski jelas-jelas yang memohon adalah Nada, bukan Bian.
Nada tersenyum bangga, menepuk sebelah bahu Bian. "Lo gak tau ya, Bian itu terkenal banget tau. Lo harus dengerin podcastnya dari episode satu Dan."
"Makasih." Lirik Ardan berwajah datar setengah ngeri.
"Ish." Nada melempar chiki ball pada Ardan. "Bian, pokoknya lo harus bikin Ardan ngomong ya di podcast lo. Biar dia ngerasain gimana serunya ikutan acara lo." Ujar Nada menggebu-gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Podcast Bian [COMPLETE]
Teen FictionHallo, aku Bian. Balik lagi di Podcast , "Bandung tanpa kamu" Hari ini kisahku memilukan, untung Bandung tidak turun hujan. Kalau iya, pasti akan tampak lebih dramatis. Dan aku tidak suka hal yang terlalu berlebihan. Well, Aku dan Bintang putus. ...