PODCAST #11

1K 234 4
                                    

Ditemani mereka ya.
" Bian "

" Nada "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Nada "

" Ardan "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ardan "

Bian, Nada dan Ardan sudah selesai dengan hukumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bian, Nada dan Ardan sudah selesai dengan hukumannya. Ketiga orang itu merentangkan tubuh diatas rumput hijau dengan terengah-engah. Ada tiga botol minuman disamping mereka yang habis mereka teguk. Tadi Pak Yoga yang memberikannya, guru itu memang sedikit aneh, kejam tapi baik. Lima putaran di lapangan bola sebesar ini, rasakan saja dahaganya.

Nada bahkan memejamkan mata mencoba tertidur dengan hembusan angin yang menerpa. Sejuk sekali, untung ketolong dengan udara pagi yang bersih.

Gadis itu membuka mata setelah menghela nafas agak panjang, dia melirik kekiri dan kekanan, dua cowok yang mengapitnya masih sibuk menatap langit diatas mereka. Entah berfikir tentang hal apa.

"Seru nih kalau Ardan temenan sama Bian." Gumam Nada tersenyum miring. Gadis itu langsung mengambil posisi duduk, membuat kedua cowok disampingnya ikut mengambil posisi bangkit. Kalau Bian ikut terduduk, berbeda dengan Ardan yang langsung mengambil ranselnya ingin pergi namun segera dihadang oleh Nada yang menarik ujung celananya. "Tunggu!" Tegasnya mendongak keatas.

Ardan cuma menaikkan alis tinggi, tanda apa lagi yang akan gadis itu perbuat. Ardan tidak pernah bisa menebak jalan fikiran Nada asal tau saja.

"Lo tadi tanya sabtu gue ada acara atau enggak kan?" Toleh Nada pada Bian yang segera dibalas anggukan kepala. "Gimana kalau perginya sama Ardan." Tunjuknya keatas.

Podcast Bian [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang