Halloha...
Ditemani Ardan yuk!Happy Reading❤️
⛅️⛅️⛅️
Ardan membuka mata, lampu terang diatas kepalanya membuatnya mengerjab beberapa kali. Menengok sekeliling, matanya dihadiahi keberadaan Langit, Keira dan Bintang di sofa tunggu tidak jauh dari ranjangnya.
"Ardan, kamu gakpapa?" Tanya Keira mendekat keranjangnya setelah menyadari bahwa adiknya sudah sadar.
Ardan tidak menjawab, dia hanya menampakkan wajah datar. Dia berusaha mengangkat tubuhnya sendiri agar bisa duduk dan bersandar dibantal. Namun Keira dengan cepat membantunya.
Ardan langsung menghempaskan tangan itu, dia tidak suka dikasihani, apalagi oleh Keira.
"Kakak lo maksa kesini, khawatir sama lo." Ucap Langit sudah berdiri didekat Keira. Diikuti Bintang yang mengangguk menyetujui. "Dia rela gak ikut liburan sama temen-temennya." Tambah Langit.
"Gue gak tanya." Gumam Ardan. Matanya mencari-cari dimana keberadaan Nada dan Bian.
"Kamu mau makan lagi gak? Aku beliin makanan ya?" Tawar Keira.
"Gak usah." Ketus Ardan.
Langit berdecak, meski tidak tau masalahnya, tapi dia bisa dengan cepat membaca situasi kalau kedua kakak beradik itu punya hubungan tidak baik.
"Nada mana?" Tanya Ardan melirik Langit. Belum sempat dijawab oleh Langit, tiba-tiba pintu terbuka. Dilihatnya Nada masuk dengan Bian.
"Yaampun Ardan, udah bangun lo." Nada langsung berlari mendekat. Diusirnya Langit dan Bintang yang sepertinya tidak berkepentingan.
Ardan menarik senyum diujung bibirnya, meski tidak terlihat sepertinya karena cuma sedikit. "Kalau gak bangun gue masih merem Nad." Jawabnya.
"Ish. Lo tuh ya, hobi banget bikin khawatir orang. Sok-sok an gak sarapan, biar apa coba?" Oceh Nada membuat ekspresi mengejek.
"Biar diperhatiin." Senyum Ardan.
"Dih." Nada bergidik ngeri. Ingin menampol kepala Ardan jika saja temannya itu tidak sedang sakit.
"Gimana kondisi lo?" Tanya Bian. Dan gara-gara nada bicara cowok itu berubah, semua orang jadi memperhatikan Bian dengan tatapan aneh.
Sedangkan Nada dan Ardan yang sudah biasa hanya terkekeh geli.
"Belajar dari mana lo?" Tanya Langit tertawa kecil. Tidak lama mengacungkan satu jempolnya keatas. "Kalau ngomong sama gue begitu juga ya. Gue agak geli sih lo pake saya-kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Podcast Bian [COMPLETE]
Teen FictionHallo, aku Bian. Balik lagi di Podcast , "Bandung tanpa kamu" Hari ini kisahku memilukan, untung Bandung tidak turun hujan. Kalau iya, pasti akan tampak lebih dramatis. Dan aku tidak suka hal yang terlalu berlebihan. Well, Aku dan Bintang putus. ...