PODCAST #32

585 158 4
                                    

Halloha...
Sapa Ardan Yuk!!

Happy Reading❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading❤️❤️

Ardan mengerang dibalik tangannya, menguap, cowok itu merentangkan kedua tangannya keatas karena pegal. Mungkin sudah setengah jam dia tidur setelah bel pulang sekolah terdengar. Membuka mata sempurna, Ardan langsung berjingkat karena kaget.

"Anjing!" Hampir saja Ardan terjungkal kebelakang kalau gadis didepannya tidak menarik lengannya dengan cepat. "Gue kira hantu." Keluhnya menormalkan nafas.

Ternyata cuma Keira.

Keira yang duduk disamping Ardan ingin tertawa geli tapi tidak ada waktu untuk menertawakan ketakutan Ardan soal hantu.

"Lo ngapain sih?" Tanya Ardan mengernyitkan kening. Bingung kenapa Keira bisa ada didepannya, menunggunya bangun dari tidur lebih tepatnya.

"Itu, kamu bangun lama banget sih." Kesal Keira mengerucutkan bibir.

Alis Ardan naik tinggi. "Lah, apa urusan lo."

"Nada lagi nyamperin Cakra."

Setelah kalimat itu Ardan reflek berdiri, menampar meja dengan gepukan kedua telapak tangan. "Kenapa lo baru bilang sekarang!"

"Lah kamu tidur nyenyak banget, aku gak tega banguninnya."

"Bodoh banget sih! Dia dimana sekarang?"

⛅️⛅️⛅️

Bian sudah menunggu Nada setengah jam lebih, parkiran hampir kosong, tersisa dua atau tiga kendaraan saja disebelahnya. Beberapa kali mencoba menghubungi pacarnya, tapi ponsel Nada sepertinya mati. Padahal mereka hari ini berencana untuk pergi ke toko buku, membeli keperluan lembar kosong untuk menulis materi podcast selanjutnya. Selain itu, Nada ingin membicarakan sesuatu padanya.

Menghubungi Langitpun percuma, tapi mungkin tadi kakak pacarnya itu masih dijalan.

Coba sekali lagi.

"Hallo," akhirnya Langit mengangat telfon darinya.

"Kenapa?"

"Kamu dimana? Eh maksud saya, Elo dimana." Ulangnya. Bian lupa kalau sudah janji untuk menggunakan bahasa gue-elo pada Langit.

"Rumah." Jawab Langit.

"Mentari belum pulang ya?" Tanya Bian memastikan.

"Lah, kenapa lo tanya gue. Dia izin ke gue mau pergi sama lo. Mangkanya gue duluan."

Tek.

Podcast Bian [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang