PODCAST #4

1K 239 7
                                    

" Studio Podcast Bian "

Bian menutup pintu studionya yang berada persis disebelah kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bian menutup pintu studionya yang berada persis disebelah kamarnya. Dia menyuruh Danu untuk mengetes mic dan peralatan lainnya. Malam ini dia juga kedatangan Hamdan, teman satu klub futsalnya di sekolah. Temannya itu ingin menyumbang sebuah cerita katanya, dan Bian membolehkannya bergabung.

Bian menghabiskan satu botol minum sebelum mengetes suara. Dia juga melakukan peregangan ringan. Bian memang selalu bersemangat untuk melakukan ini. Kumpulan kertas sudah dia pilih, namun tidak ada yang menarik perhatiannya kecuali tulisan asalnya di balkon kemarin. Tentang Bintang, apa lagi.

"Udah siap, jam 8 kita mulai ya." Kata Danu mengatur seluruh ritme volume.

Bian mengangguk, lalu menoleh kearah Hamdan yang nampak sudah biasa mengikuti acara mengisi podcast-nya. "Mau bawain apa kamu?" Tanya Bian. Sisa beberapa menit lagi untuk On air.

Hamdan tersenyum penuh arti, "tadi saya kenalan sama anak baru. Cantik banget, senyumannya itu loh. Duh." Cerita Hamdan dengan mata berbinar.

Bian melongo, "bukan itu kan yang kamu mau siarin? Tunggu. Mana skrip kamu, lihat."

Bian langsung menerima kertas coret-coretan milik Hamdan. Menghela nafas panjang dia menggelengkan kepala, "kamu gak bisa ikutan kali ini." Kata Bian.

Hamdan memasang wajah merajuk, "yah, kenapa atuh? Ini cerita bagus sumpah. Jatuh cinta pada pandangan per,-"

"Nggak!" Bian memotong. "Dan, mic Hamdan matiin." Pintanya pada Danu.

"Maaf, gak bisa bantu." Kata Danu melirik singkat kearah Hamdan yang memasang wajah mendung, ia menuruti permintaan Bian.

⛅️⛅️⛅️

Nada buru-buru menyantap makan malamnya, gadis itu beberapa kali tersedak karena kerakusannya menghabiskan nasi hanya dalam beberapa menit.

"Pelan-pelan Nad." Kata Bunda.

Nada meringis lalu mengusap mulutnya dengan tisu setelah selesai makan, dia langsung berhambur ke kamar setelahnya. Memasang speaker, Nada menyambungkannya ke ponsel. Kali ini dia ingin mendengarkan suara Bian dengan cara berbeda. Karena suasana kamarnya juga berbeda.

Angin malam dibiarkan masuk kedalam kamar, Nada keluar ke balkon kamarnya dan memilih duduk dikursi sambil menyiapkan telinga dan pipi yang sebentar lagi akan menggembung tidak jelas. Entah kali ini kisah Bian sedih, senang, atau bagaimana. Yang jelas Nada sudah tidak sabar lagi.

"Yes!" Semangatnya karena Podcast Bian Eps. 99 sudah release. Terdengar backsound andalan Bian, warm night melantun samar sampai suara Bian terdengar.

Hallo, aku Bian.
Balik lagi di Podcast, "Bandung masih denganmu"
Hmmm, bosen gak?

Nada menggeleng tegas, "nggak dong."

Podcast Bian [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang