chapter 11 | tersangka

357 49 207
                                    

Kak Aron
| Gue kesana sebentar lagi
| Yui lagi sarapan

Alyra
Iya |

Alyra meletakkan ponselnya di meja, lalu kembali merapihkan bukunya keadalam tas sekolah. Setelah hari itu, hari dimana Aron meminta maaf padanya. Alyra kembali dekat dengan Aron. Selama ia menjauh dari Aron, rasanya itu lama sekali. Seperti 24 jam itu berputar sangat lambat. Padahal dirinya hanya dua hari menghindar dari Aron, tapi entah kenapa rasanya sudah seabad saja. Dan Alyra juga tidak terlalu trauma dengan kejadian itu. Alyra kan sudah sering melihat laki-laki itu marah besar.

"Non..., Ada temannya di bawah!" Teriakan bi Una dari lantai bawah.

Alyra memekik tertahan, "tu anak ngebut?".

"IYAA INI TURUN!" Balas Alyra secepatnya. Ia turun sambil berlari.

Aron sudah duduk di ruang tamu rumahnya. Dilihatnya laki-laki itu dari jauh, sebelum akhirnya ia menghampiri Aron.

"Udah?" Tanya laki-laki itu lembut.

Alyra mengangguk, "ayo?"

Aron terkekeh, "yaudah ayo, biar ga telat" katanya bangkit.

Entah sejak kapan dua manusia ini jadi lebih dekat. Tapi, perasaan memang selalu saja seperti itu. Suka timbul secara tidak sadar. Sekalinya kita sadar, perasaan itu malah entah kemana arahnya. Kalau kalian disuruh memilih. Pilih suka sama seseorang tapi kalian tidak menyadarinya. Atau memilih menyadari suka sama seseorang, tapi kalian tidak bisa mengutarakannya?. Entahlah, biarlah jadi rahasia masing-masing pribadi.

Alyra naik keatas motor Aron. Kali ini dengan bantuan laki-laki itu. Alyra menerima juluran tangan Aron. Semenjak kata-kata yang di ucapkannya pada Aron, laki-laki itu menjadi hati-hati sekarang saat berbicara pada Alyra. Mungkin agar gadis itu tidak menjauhinya lagi. Bisa sinting katanya.

Setelah memasangkan helm dikepala gadis itu, Aron menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

"Alyraa..." Panggil Aron sedikit melirik kebelakang.

"Iya, kak?" Alyra memajukan sedikit kepalanya agar mendengar apa yang Aron katakan.

"Gue mau ngebut. Lo pegangan" katanya dan langsung menambah kecepatan.

Alyra yang terkejut dan panik secara bersamaan, spontan memeluk tubuh Aron dari belakang. Aron tersenyum miring. Berhasil mengelabui gadis cantik itu.

Kalau Aron orangnya tidak gengsian, mungkin sekarang ia sudah bertekuk lutut pada Rezz dan seluruh Rapt karena sudah memberinya wejangan perihal meminta maaf pada seorang cewe. Tidak perlu di ulang, Aron itu memang payah soal perasaan. Untung saja kali ini ia mau jujur.

Dua puluh menit lebih mereka berdua membelah jalanan kota. Motor tampan Aron memasuki SMA 09'Pandawa. Seluruh sorot mata mengarah pada sepasang keka—murid yang baru memasuki kawasan sekolah.

Alyra turun dari motor besar itu. Membuka helm nya, lalu merapikan anak rambut yang berantakan disana. Aron ikut turun. Lalu mengangguk sekali saat anggota Raptor yang lewat menyapanya.

"Hari ini Yui pergi sama papa. Lo ga perlu dateng kerumah" ucapnya meletakkan jaket di motornya.

Alyra mengangguk, "iya"

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang