Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, Alyra akhirnya memberanikan diri untuk memberikan pesan kepada Aron. Laki-laki itu sama sekali tidak memberinya kabar. Alyra tidak munafik, ia sangat khawatir atas keselamatan laki-laki itu, belum lagi kalimat Valen yang terus menghantui pikirannya, Alyra sangat takut terjadi hal yang buruk kepada Aron.
Setelah mengirim pesan kepada Aron, Alyra segera memasukkan peralatan sekolahnya kedalam tas, hari ini mereka kembali masuk sekolah setelah beberapa hari libur. Ini adalah kesempatan Alyra untuk bertemu dengan Aron, atau, sekedar melihat keadaan laki-laki itu walau dari jauh. Tidak juga sih, Alyra sudah menyiapkan roti isi untuk Aron, untuk sarapan nanti.
Alyra keluar dari rumahnya, sepagi mungkin agar ia bisa sampai disana tepat waktu, diharapkan dapat sampai sebelum Aron dan teman-temannya meramaikan parkiran depan ataupun belakang.
--POF District 9--
Aron duduk di sofa markas Raptor yang ada di sekolah, tatapannya keluar markas, fokus menatap gerbang yang di lalui siswa/i yang datang kesekolah.
"Kusut banget muka lo?, Demam?" tanya Geza lebih seperti ledekan.
Aron berdecak, lalu menendang Geza sedikit agar menghindar dari pandangannya.
"Aron kangen Gez" sahut Dito yang mengikat tali sepatunya di sebelah Aron.
Geza mengernyit, "Kangen?, Yang bener aja Aron kangen sekolah?"
"Bego!" Sahut Mark yang baru datang, ia mendengar pembicaraan Geza dan Dito.
"Apasih lo!, Dateng-dateng bilang bego"
"Ya lo emang bego!, Kaya ga pernah jadi playboy aja lo njing?" Gerutu Mark. Ia mengambil tempat di sebelah Dito, merebahkan tubuhnya.
"Aron itu kangen Alyra, makanya tuh mata ke gerbang mulu!" sambung Mark mantap.
"OH GITU NYET?. BILANG DONG!" soraknya berlebihan.
"Nah itu maksud gue!" sorak Dito setuju.
Geza mencibir, "ya makanya omongan lo jangan setengah-setengah lah To!, kaya es kiko aja lo"
"Hah?" Pekik Dito dan Mark heran. Aron juga ikut mengerutkan keningnya.
Geza yang ditatap seperti itu berdecak malas. "BAGI DUAA.." soraknya memperagakan nada iklan es legenda itu.
"HAHAHA ANJING LAH TO!" kekeh Dito sampai terjungkal.
"RECEH BANGET LO SIALAN!" sambung Mark yang juga terpingkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
President Of District 9
Teen FictionLove, Life, Raptor Sudah hukum alam, yang paling kuat yang berkuasa. Aron mungkin memegang istilah itu, menjadi kapten bagi kelompok paling berkuasa di setiap sudut distrik, membuat dirinya menjadi nomor satu diatas segalanya. Siapa yang tidak kenal...