Aron menatap mata Mark dari bawah sana. "Kenapa?" Tanya Aron pada Mark.
Mark tidak menjawab, ia masih menatap Aron dari atas.
Aron menunduk. "Kenapa harus temen-temen lo?" Tanyanya lagi.
"Kalau mau ngehukum gue, jangan ambil siapapun, cukup gue aja."
"Ron. I'm sorry for everything."
Aron menggeleng. "You don't need to say sorry, Mark."
"Karena ga ada yang salah disini."
Badan Aron bergetar. "Lo ga salah, Rapt ga bersalah."
"Balik, Mark."
"Gue mohon...cukup sampe sini aja..."
Mark memejamkan matanya, ia tidak berani melihat Aron yang memohon dibawah sana.
"Sebentar lagi, Ron." Ungkapnya dalam hati.
Aron melirik sekitar lagi. "RAAAAAPPT!!" Teriak nya lagi.
"Udah ga ada harapan lagi." Ucap suara dari belakang sana. Dia Wiko.
Aron menoleh. Alyra yang berada di sampingnya mengunci Wiko sebagai sasarannya. Gadis itu mengarahkan anak panahnya ke arah Wiko.
Aron mencari keberadaan Arion. Sebelumnya Arion bertarung dengan Wiko, tapi kenapa sekarang Wiko ada disini?
"Dimana Arion?!" Tanya Aron dingin.
"Arion? Dia sudah tumbang! Tangannya patah! Hahaha...."
Aron mengangguk. "Masih hidup?"
Wiko mengernyit. "Ya! Dia hanya cedera!"
Aron mengangguk lagi. "Kalau gitu dia bakal nyusul lo kesini. Arion ga akan berhenti, sebelum lo mati."
"Gue ga bisa ngelawan lo, Wiko. Lo jatah Arion. Jatah gue udah lemas di belakang lo." Ucap Aron menunjuk Valen disana.
"DASAR BAJINGAN! MENYERAH SAJA KAU INI!" Teriak Wiko tersulut emosi.
Keadaan Wiko memang sudah terlihat sangat kacau, tapi pria itu masih sanggup berdiri. Di belakangnya, tak lama ada Valen yang di angkat oleh anggota Eagle karena dirinya yang sudah tidak kuat berjalan. Tangan kanan Valen yang di patahkan oleh Aron menjadikan laki-laki itu tidak memiliki tenaga lagi.
Aron tidak membalas ucapan Wiko. Ia kembali menatap Mark di depannya. "Mark, dimana Rapt?" Tanyanya sendu.
"Rapt udah mati!!" Jawab Wiko. "Rasakan sensasi senjata itu, Aron! Betapa dahsyatnya kecepatan dan kekuatan senjata itu!"
"Siapapun akan tewas ketika pelurunya menusuk bagian tubuh seseorang!!"
"Semuanya berakhir! Lo tersudut kan! Anggota lo semuanya mati!!" Teriak Wiko dengan sorakan riang.
"Gue tanya Mark, bukan lo!" Ketus Aron.
Aron hanya terduduk lemas. Alyra yang melihat itu bingung. Ia ingin menenangkan Aron, tapi ia juga tidak ingin melepaskan bidikannya pada Wiko, takut kalau laki-laki itu menyerang dengan sengaja.
Wiko menatap Alyra. "Gadis ini terlalu berani."
Aron menoleh. "Jangan coba-coba lo mendekat ke Alyra."
"Cantik." Kata Wiko lagi.
"Gue bilang jangan coba-coba!" Decih Aron dingin.
Wiko tersenyum. Ia mengode Mark untuk menodongkan senjata itu di kepala Aron, dan juga Alyra. Alyra menurunkan busurnya, ia menatap Aron nyang masih tidak memiliki semangat untuk bertarung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
President Of District 9
Teen FictionLove, Life, Raptor Sudah hukum alam, yang paling kuat yang berkuasa. Aron mungkin memegang istilah itu, menjadi kapten bagi kelompok paling berkuasa di setiap sudut distrik, membuat dirinya menjadi nomor satu diatas segalanya. Siapa yang tidak kenal...