chapter 34 | she's safe

157 17 86
                                    

Belum tengah malam, tapi sudah cukup menjadikan malam ini begitu sunyi. Uca yang masih menyusun kue di rumah tantenya itu bersenandung dengan pelan.

"Tante, ini semua udah pas hitungannya, mau di simpan dimana?" Tanya Uca pada Nath-mama Mark.

Nath yang tengah sibuk dengan loyang kue ditangannya itu menunjuk lemari dengan dagunya. "Cantik, taruh disana aja dulu. Nanti tante cek lagi." Katanya yang langsung diangguki Uca.

Uca segera meletakkannya seperti yang diinginkan oleh Nath. Wanita itu cukup kuat juga setelah memasak kue dengan jumlah yang sebanyak ini sendirian. Kalau saja Uca tidak kerumahnya untuk mengantarkan titipan mamanya, mungkin Uca tidak akan pernah tau kalau Nath sedang memasak kue sebanyak ini.

Nath memang suka memasak. Kue ini ia masak untuk di konsumsi secara pribadi, bukan untuk dijual atau lain sebagainya. Nath yang sudah terbiasa memasak sendirian, tidak merasa terbebani dengan jumlah kue yang cukup banyak ini.

"Tante gapapa kalau Uca balik? Ini masih banyak." Tanya Uca yang kini sudah berdiri disebelahnya.

"Gapapa, sayang. Kamu bisa pulang. Justru tante yang berterimakasih, soalnya kamu jadi pulang telat karena bantuin tante."

"Gapapa tan, kan tadi udah telfon mama juga. Mama tau kok Uca pulang telat karena ini." Jawabnya cengengesan.

Jangan heran, cara Uca berbicara pada Nath memang bertolak belakang dengan caranya berbicara pada Mark. Uca sebenarnya gadis yang periang, lembut, dan ramah. Kecuali saat berbicara pada Mark dan Nucca, Uca seperti memiliki sisi kasar dan toxic yang melekat dalam dirinya.

"Kamu mau pulang? Biar tante panggilkan supir, ya? Sebentar."

Uca menghadang Nath yang sedang mengetikkan nomer supirnya disana. "Gausah, tan! Uca pulang sendiri aja, nanti di simpang naik taxi."

"Masa anak cewe malem-malem naik taxi? Sendirian lagi?!" Tolak Nath dengan wajah cerewetnya.

"Udah, tante telefonkan supir sebentar -"

Ucapan Nath terpotong saat Mark yang baru saja membuka pintu utama rumah itu. "Ma!" Sapanya yang tengah berlari menuju kamarnya langsung.

"Eh ada lo juga, Ca! Ngapain lo?!" Tanya Mark yang kini sudah berlari menuju tangga rumahnya.

"Sinting lo! Nanya tapi ngacir ke kamar kaya kuda!" Gerutu Uca.

"Gue buru-buru! Mau bersihin badan dulu udah dua hari ga mandi!" Jelas Mark bercanda.

"JOROK!" teriak Nath dan Uca bersamaan. Kemudian Mark hanya tergelak.

"Ehh! Kamu anter Uca ya!" Teriak Nath sebelum anaknya melesat pergi.

"Nanti dulu!" Jawab Mark yang ikut berteriak. Dirinya sudah melesat tidak terlihat di lantai atas sana.

Nath hanya menghela nafasnya, "Kamu tunggu dia mandi aja, deh. Dia juga baru balik kerumah tuh. Beneran ga mandi kali ya?" Terka Nath.

Uca terkekeh. "Kaya gatau Mark aja, tan! Tu anak ada aja kelakuannya."

"Tapi Mark ga perlu nganter Uca tan. Dia cape pasti, apalagi katanya mau ada penyerangan, kan?"

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang