chapter 23 | feeling good

223 24 68
                                    

Rapt masih duduk di atas motor mereka masing-masing. Bel sekolah sudah berbunyi sejak dua menit yang lalu, namun kapten dari Raptor itu enggan untuk turun dari motornya.

"Kalo Lo mau bolos, biar kita yang atur sekolah." kata Mark yang paham dengan raut wajah Aron.

Aron sudah menceritakan semuanya pada sahabatnya. Semuanya, tentang kejadian yang menyebabkan perjanjian distrik rusak dan kejadian setahun yang lalu yang sempat menyebabkan perpecahan antara Raptor dan kelompok lain.

"Lagian juga dari kemarin udah kita bilang lo jangan masuk sekolah dulu, Ron." sambung Geza.

"Tau tuh! Kaya kuat aja liat Alyra." sungut Nucca meremehkan.

"Hush!, Mulut Lo filter kek nyet!" Dito menjitak kepala Nucca.

Felix menghela, "semua juga masih kaget denger cerita dari lo kemarin, Ron. Alyra ternyata putri dari mantan bos distrik 12."

"Gue juga masih ga nyangka, ternyata yang kita percayai bisa ngekhianati juga."

"Kalo gue liat tuh anak, gue yang pertama ngehajar!" Gerutu Mark mengepalkan tangannya.

"Marahnya cukup tadi malem aja, jangan hari ini, fokus buat penyerangan aja ntar malem." Sahut Felix.

Aron ikut menghela. Benar dugaan Aron. Biarpun permasalahan nya sudah terbuka sedikit, bahwa Raptor tidak bersalah. Tapi Aron tetap saja tidak sanggup untuk melihat Alyra. Lebih tepatnya iya merasa tidak pantas untuk mendapatkan senyuman tulus dari gadis itu.

"Tapi kan dari kasus itu, Raptor ga bersalah. Dan bukan Lo pelakunya, Ron."

"Walau bukan Aron. Tapi pasti berat juga buat jumpa Alyra." kata Dito.

"Ibaratnya tuh gini." Dito membenarkan posisi duduknya. "Bayangin Lo semua di posisi Aron, terus cewe yang Lo suka adalah anak dari mantan bos distrik 12 dimana ibunya itu meninggal di distrik kita. Bahkan tuduhan awalnya yang ngebunuh itu Aron, tuduhan ke Raptor."

Mereka semua mengangguk. "Iya, iya."

"Yang masih Aron fikirkan itu kalau semisal Alyra tau ibunya meninggal karena kejadian itu, bisa-bisa Alyra benci ke kita, lebih parahnya ke Aron."

Aron berdecak. "Gue bakal masuk aja. Lo ga perlu repot-repot ngurus sekolah." kata Aron kemudian.

Sahabatnya terkejut. "Yakin Lo?" Tanya Mark mewakili yang lain.

"Ya gue yakin. Gue gamau bikin Alyra khawatir. Masa iya tiba-tiba gue ngejauh dari dia?"

Mark menepuk pundak Aron, "santai. Lo pasti bisa ngelewatin ini."

"Pelan-pelan, nanti di waktu yang pas. Lo kasih tau Alyra yang sebenarnya." sambung Mark lagi.

Aron mengangguk.

"Jangan sampe tuh anak tau dari org lain." kata Erdo yang ikut bangkit dari duduknya.

Akhirnya, mereka semua berjalan masuk kedalam kelas. Banyak sekali cobaan yang dihadapi oleh Raptor. Raptor yang biasanya tidak pernah tersentuh. Raptor yang biasanya selalu menang. Raptor yang biasanya selalu kuat. Kini seperti memiliki celah untuk ditumbangkan. Aron sebenarnya frustasi. Semua frustasi. Permasalahan ini Aron dan Rapt yang tanggung sendiri. Bukan karena Ferdinan tidak bertanggung jawab. Hanya saja Aron masih merasa ia mampu mengatasinya, bersama anggotanya.

Rapt sampai di kelas, beruntung guru pelajaran pertama belum masuk. Mereka merebahkan tubuhnya di kursi masing-masing.

"Hadehhh.. kalo aja gue bisa lulus sekarang juga.. ga perlu repot-repot gue belajar lagi." keluh Nucca, laki-laki yang payah dalam beberapa mata pelajaran.

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang