Sudah beberapa hari terlewat. Ini sudah hampir seminggu, akhirnya, setelah sekian lama, Rapt kembali berkumpul dengan formasi yang lengkap. Erdo dan Rezz sudah kembali masuk sekolah sejak minggu kemarin, Felix juga sudah sembuh dan dapat kembali bersekolah seperti biasanya. lengan dan bahu Dito, dan Nucca yang dikabarkan patah juga sudah memulih sejak beberapa hari yang lalu. Kehidupan sekolah juga berjalan dengan sangat lancar. Aron semakin dekat dengan Alyra, markas juga sudah semakin membaik setelah ledakan waktu itu, ditambah pasukan Raptor yang untungnya sebagian besar dari mereka sudah pulih.
Aron berjalan menuju ke meja dimana Uca dan Alyra duduk. Sekarang mereka berada di kantin, sedang makan siang.
"Aku aja yang ambil pesanannya, sekalian" tawar Aron yang tiba-tiba saja datang dari belakang Alyra.
Alyra tersenyum lalu menggeleng, "biar aku aja kak, ngerepotin"
Uca menahan senyumnya yang sedari tadi sudah mengembang melihat dua manusia yang lucu ini.
Aron mencubit pipi Alyra gemas, "tuan putri nanti cape, biar aku aja ya?"
Pipi Alyra memerah, ia menunduk, terdengar kekehan kecil dari Aron. "Yaudah, kalau gitu, berdua aja. Ayo?"
Alyra dengan semangat mengangguk, "ayo!" Serunya senang.
"Halahhh!, Lo kecium bau-bau bucin ga sih, Nuc?" Mark yang berjalan bersama Nucca sempat mencibir kearah Aron.
Mark berhenti, ia merangkul Aron sambil menaik turunkan alisnya. "Ternyata lo juga bisa bucin ya anjir!" Kekehnya diakhir.
Aron melengos, Mark pasti mencari kesempatan untuk meledeknya. "Mau ngapain lo kesini?"
"Ck!, Awas lo!" Gerutu Aron lagi, ia menyingkirkan tangan Mark yang melingkar di bahunya.
"His!" Desisnya. "Bukannya lo yang nyuruh gue sama Nucca untuk ngambil minum di stan ujung?"
"Yakan, Nuc?" Ucap Mark untuk menguatkan argumennya. Nucca tidak menjawab, Mark segera menoleh karena kesal.
"Lo jawab kek—ANJING?" Mark yang baru saja menoleh, sudah di suguhi pemandangan Nucca yang menggoda Uca di belakang mereka. Nucca memajukan bibirnya, memperagakan seolah ia meminta satu ciuman dari Uca.
Mark entah kenapa merasa geli, bahkan ia malu pada Uca karena tingkah laku Nucca barusan. Aron dan Alyra menoleh, mengintip dari balik punggung Mark.
Mark mengangkat tangannya, kemudian dengan cepat ia sambar bibir Nucca yang masih manyun itu.
Hap
Bibir Nucca sudah dalam genggaman tangan Mark. "LO MESUM BANGET SIH ANJING!, BIARPUN UCA SEPUPU YANG TOXIC, TAPI GUE GA TERIMA KALO SEPUPU GUE LO MESUMIN YA TAI!"
Amarah Mark membuncah, laki-laki itu menarik Nucca untuk berdiri. Nucca yang masih berusaha untuk melepaskan tangan Mark dari bibirnya, kesusahan untuk berdiri mengikuti Mark.
Aron menahan tawanya, dilihatnya gelagat Nucca yang sudah kehabisan cara untuk melarikan diri. Uca yang menonton, mendekati Alyra, ia tertawa sangat puas. Sampai Alyra, gadis itu juga ikut terkekeh. Bukan bagaimana, tapi Mark kalau marah yang seperti ini terlihat lucu. Belum lagi ekspresi Nucca yang sudah seratus satu persen lucu. Beberapa murid disekitar mereka juga ikut menahan kegelian yang ada.
Nucca menghempaskan tangan Mark. Akhirnya dia berhasil. "TANGAN LO BAU NYET!" kesal Nucca.
"Ini kalo bibir gue jedir kaya kendal jener gimana Mark bego!" Katanya dengan nada emosi.
"Peduli gue?!" Sahut Mark nyalang. "Otak lo mesum!, Atau sini sekalian otak lo gue tarik biar gede dikit!"
"Lo salah paham, tai!" Sanggah Nucca merengut. Ia melirik Uca. "Caaaa.." rengeknya seperti anak kecil. Uca yang melihat itu hanya melengos malas lalu bersembunyi di belakang tubuh Alyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
President Of District 9
Teen FictionLove, Life, Raptor Sudah hukum alam, yang paling kuat yang berkuasa. Aron mungkin memegang istilah itu, menjadi kapten bagi kelompok paling berkuasa di setiap sudut distrik, membuat dirinya menjadi nomor satu diatas segalanya. Siapa yang tidak kenal...