Alyra dan Uca saling bergandengan tangan di kursi belakang. Mereka berdua khawatir, takut, juga masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Ini berbeda dengan pemberontakan yang ada di sekolah. Ini lebih berbahaya.
Mark yang membawa mobil, ia membawa dengan kecepatan lumayan karena mengingat mereka membawa Alyra dan Uca. Aron duduk di bangku sebelahnya, laki-laki itu terlihat sangat marah. Tangannya terlihat tergenggam kuat. Genggaman yang berisi kemarahan, dan kekhawatiran untuk kelompoknya.
Dibelakang mobil mereka, ada dua mobil pengawalan yang tadi di utus Aron untuk berjaga selama mereka mengantarkan Alyra dan Uca pulang kerumah.
Ciiittt
Mobil Mark berhenti mendadak saat mereka sudah sampai di depan rumah Alyra. Aron langsung menyusul Alyra ke pintu belakang, membukanya dengan segera lalu menuntun gadis itu untuk keluar.
"Pelan-pelan, awas kepala kamu" katanya sambil memegang puncak kepala Alyra untuk menjaganya.
Gadis itu berdiri di hadapannya, raut wajahnya sangat khawatir melihat Aron dan teman-temannya.
Aron tersenyum sangat manis, seperti mengerti maksud dari ekspresi itu. "Aku, Mark, dan yang lain ga bakal kenapa-kenapa"
"Janji, ya?" tiba-tiba saja kalimat itu keluar dari mulut Alyra. Alyra khawatir, sangat.
"Janji, Alyra" katanya dengan suara yang lembut. "Ayo masuk, aku anter—"
"Ga usah kak, gue bisa sendiri kedalem. Kakak langsung susul yang lain aja,mereka pasti butuh kakak"
"Alyra" panggil Uca. "Hati-hati yaa" lirihnya takut.
Alyra mengangguk, "lo juga, Ca"
"Kalau gitu aku pamit, ya?"
"Iya"
Aron segera masuk kedalam mobil setelah memberi kode kepada anggota yang lainnya.
"Alyra, kita duluan" sahut anggota Raptor yang pergi dari halamannya belakangan.
Alyra mengangguk. "Hati-hati" gumamnya sangat pelan. Gadis itu langsung berlari masuk kedalam rumahnya. Mengunci diri seperti yang Aron perintahkan.
>>>
Mereka akhirnya sampai di rumah Uca. Gadis itu segera keluar dari dalam mobil. Mark dan Aron turun sebentar untuk memastikan bahwa Uca sudah sampai dirumahnya.
"Ca, kita ga bisa lama-lama. Lo hati-hati ya" Mark langsung terus terang.
Uca mengangguk. "Mark!" Teriaknya saat Mark ingin masuk kedalam mobilnya.
"Apa?"
"Hati-hati" lirihnya gemetar.
Mark terkekeh, "tumben lo bilang kaya gitu?"
Uca melotot, "gausah banyak bacot lo nyet!, Dibilangin hati-hati jugaa!" Gerutunya.
"Hahaha" kekeh Mark. "Iya, Ca. Makasih" lalu, Mark berlari memutar.
"Karena mereka berdua udah ga ada…" Mark melemparkan kunci mobilnya ke arah Aron.
"..sekarang lo yang bawa!" katanya menyeringai kecil.
Aron paling ahli dalam membawa mobil. Untuk saat yang seperti ini, kaptennya sangat bisa diandalkan.
Aron menangkap kuncinya dengan sempurna, lalu mereka bertukar posisi tempat duduk. "Let's get started"
Brmm brrmm
Aron menggeberkan mobil itu dengan penuh nafsu. Deruan kencang dari mobil itu terdengar sangat berani. Mark mengeluarkan kepalanya dari jendela. Menghadap kebelakang untuk memberi informasi terlebih dahulu sebelum mereka berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
President Of District 9
Teen FictionLove, Life, Raptor Sudah hukum alam, yang paling kuat yang berkuasa. Aron mungkin memegang istilah itu, menjadi kapten bagi kelompok paling berkuasa di setiap sudut distrik, membuat dirinya menjadi nomor satu diatas segalanya. Siapa yang tidak kenal...