[Valen with someone who(?)]
Dering ponsel laki-laki itu terdengar dari balik saku jaketnya. Dengan cepat ia angkat panggilan itu.
"SIAL!"
Ponselnya ia jauhkan dari telinga karena pekikan keras dari seseorang di sebrang sana.
"Kebetulan lo nelfon, gue juga mau ngabarin soal Felix yang-"
"KITA HARUS UBAH RENCANA!"
"Ada apa, Valen!?"
"APA-APAAN ZANDER MENARIK SEPARUH BAHKAN HAMPIR SEMUA SENJATA YANG KITA PUNYA!"
Mata laki-laki itu melotot. Ia sangat terkejut dengan penjelasan dari Valen di sebrang sana.
"Apa ada yang lo sembunyikan?!"
"Apa lo tau kenapa Zander narik semua senjata yang kita pesan?!"
"Justru gue mau ngabarin kalo kita harus segera nyelesain rencana ini! Felix emang lagi ke kota Zander, bukannya gue udah ngabarin lo soal itu!"
"Iya gue paham! Masalahnya gue gatau kenapa tiba-tiba Zander narik semua senjata kita! Sial!"
"Gue mau ngabarin lo, setelah Felix balik, kayaknya Aron dan Raptor bakalan tau siapa lo yang sebenernya. Siap-siap buat rencana kita, gue bantu sampe sejauh ini, rencana kita ga boleh gagal."
"Sial! iya! Gue tau itu! Gue masih mikirin kenapa Zander narik kembali senjatanya!"
"Urusan senjata belakangan, kita bisa ubah cara menyerang dengan bertarung. Semua senjata habis?"
"Ngga, Zander meninggalkan senjata yang telah dibayar tunai, selebihnya ia bawa paksa, Zander sialan!"
"Kalau gitu kita masih bisa nyerang Raptor dengan senjata yang tersisa. Tuan Wiko, dia sudah tau hal ini?"
"Ya, papa udah tau, dia marah."
"Lo masih ada di pihak Eagle, kan?"
"Hm, tentu, Val. Lo ngeraguin gue? Setelah semua informasi dan usaha yang gue lakuin buat lo? Gue ngekhianatin Raptor demi ngungkap kebenaran, dan dengan cara kita kerja sama, lo dapet apa yang lo mau dengan cara balas dendam, dan gue dapet apa yang gue mau dengan hasil balas dendam lo nanti."
"Bagus, terus awasi Raptor. Urusan kebenaran kalo Eagle berkhianat telah terungkap, biar aja. Aron harus tau dengan siapa dia berurusan sekarang. Mulai besok, kita bakal susun ulang strategi penyerangan langsung, satu atau dua minggu lagi, kita nyatakan perang untuk Raptor"
"Setelah kapten gue tau kebenaran, kayaknya Raptor yang bakal nyatain perang duluan ke Eagle."
"Lo bisa cari alasan untuk ulur waktu! Penyerangan harus terjadi satu minggu lagi. Rencana Eagle rusak karena Zander yang menarik kembali senjatanya! Sial, kalau tidak, besok sudah bisa kita lancarkan serangan."
"Baik. Gue bakal usahakan Raptor menyerang satu minggu lagi."
"Oke, lo di pihak Eagle. Kalo sampe lo berkhianat dari Eagle, lo bakal habis!"
Laki-laki itu tersenyum. "Gue cuma berkhianat dari Raptor, Valen. Gue ga berkhianat dari Eagle."
"Bagus kalo gitu, untuk strategi penyerangan nanti, gue harus punya salinannya. Lo bisa kan ambil itu dari Felix?"
Laki-laki itu tersenyum, "Mudah, Felix sahabat gue." Katanya menyeringai.
Telepon ia putuskan sepihak, laki-laki itu membalikkan badannya segera, di perhatikan nya sekitar saat dirasanya tidak ada yang menguping dirinya berbicara dengan Valen tadi. Ia menatap keadaan markasnya yang sekarang ramai dipenuhi anggota Raptor. Sesegera mungkin laki-laki itu kembali kedalam markas, sebelum beberapa anggota menatap curiga ke arahnya yang menjauhi markas saat menerima telepon tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
President Of District 9
Teen FictionLove, Life, Raptor Sudah hukum alam, yang paling kuat yang berkuasa. Aron mungkin memegang istilah itu, menjadi kapten bagi kelompok paling berkuasa di setiap sudut distrik, membuat dirinya menjadi nomor satu diatas segalanya. Siapa yang tidak kenal...