Laki-laki berambut abu-abu itu bersandar di dinding, ia berdiri menatap matahari terbenam di dermaga distrik 12. Cantik sekali. Pemandangan yang langka. Terdengar suara desiran angin yang menyentuh permukaan air di danau itu.
"Bos" sepasang kaki mendekati. Deri membungkuk.
"Kubu selatan, sekarang bukan punya Krypton, Der" katanya. Ia terus menatap selatan dermaga itu. Meratapinya.
"Bos, ini bukan pertanda kekalahan kita"
"Hahahahah" tiba-tiba laki-laki itu tertawa. Arion berbalik arah menghadap Deri.
"Der, gausah takut gitu lah! Banci banget sih?"
"Dih! Siapa yang banci sih, Bos!"
"Ya lo ngomongnya ini bukan pertanda kekalahan kita" ledek Arion lagi. "ya jelas bukan lah!. Gue punya cita-cita untuk ngehancurin Raptor. Sebelum gue mati, gue mau itu terwujud" Arion menyeringai kecil.
"Raptor sekarang diambang kekacauan, Der. Bajingan bodoh itu terlalu percaya diri. Sampai dia melupakan Krypton yang semakin hari semakin kuat" jelasnya bangga.
Deri mengangguk, "iya. Kita pasti bisa membalikkan keadaan"
"Gue gamau pake cara kotor. Biarkan kemenangan Krypton dipuja seluruh distrik. Jadi ikuti semua perintah gue" Arion menaik turunkan alisnya. Tersenyum kearah Deri.
Laki-laki itu menunduk, "iya, bos!" Ucapnya.
Drrt.. drttt..
Unknown
| Saya tunggu di alamat ini pukul 15.00
| Jangan terlambat. Alamat : xxxxxxxx
| Sendiri, tanpa anak buah satupunArion mengerutkan keningnya saat membaca pesan tidak diketahui yang baru saja diterimanya. Arion mengulum lidahnya, berusaha mengingat alamat yang dimaksud.
"Sial!" Decihnya saat mengingat tujuan dari alamat tersebut. Arion memasukkan ponselnya kasar kedalam saku.
"Kenapa bos?" Tanya Deri yang terkejut.
"Bukan urusan lo. Siapin aja motor gue. Gue bakal pergi sebentar"
"Kemana?"
"Udah gue bilang bukan urusan lo, Deri" tekan Arion dingin. Deri diam, mengangguk, lalu pergi menyiapkan apa yang Arion butuhkan.
Arion menendang batu yang ada disana sampai masuk kedalam danau, "apa lagi rencana lo sekarang"
--POF District 9--
"Ron" Nucca menepuk pundak Aron ketika ia baru saja masuk markas Raptor di sekolah.
Aron mendengak melihat Nucca yang berdiri disebelahnya, "hm" sahutnya.
"Udah dapet kabar dari Erdo atau Mark?"
"Belum"
"Ck, sialan. Pasti tu anak pada asik sendiri lah!" Cibir Nucca kesal.
"Belom lagi jadi detektif mendadak.." sahut Rezz, ia merengut.
"Lo kalo mau juga, sono masuk distrik 12 diem-diem. Ahahahahah.." kekeh Dito bersama Geza. Sekarang mereka bersantai di markas Raptor yang ada di sekolah. Tidak selera untuk pergi ke kantin, mereka tidak selalu lapar.
Rapt menghabiskan waktu istirahat mereka di markas. Ada beberapa murid yang juga anggota Raptor disana. Mereka ikut berkumpul, atau sekedar untuk tidur dan berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
President Of District 9
Teen FictionLove, Life, Raptor Sudah hukum alam, yang paling kuat yang berkuasa. Aron mungkin memegang istilah itu, menjadi kapten bagi kelompok paling berkuasa di setiap sudut distrik, membuat dirinya menjadi nomor satu diatas segalanya. Siapa yang tidak kenal...