Chapter 6 | Aneh & taruhan bakwan

574 62 221
                                    

Laki-laki itu berdecih berkali-kali, "Gimana bisa rencana kita gagal!"

Ia berdiri, lalu menatap laki-laki bertopi yang bersandar di dinding. "Kok bisa Alyra sampe kaya gitu?"

"Gue ga sengaja buat cewe itu pingsan. Gue tolak dia sampe ngebentur dinding, pas gue mau tolongin, kepalanya berdarah" ucapnya merasa bersalah.

"Jelas lo salah!" Ucapnya membentak laki-laki yang bersandar di dinding itu.

"Kalo emang tujuan bos lo mau Aron sama Arion saling adu, lo harus ikutin rencana gue!"

"Satu-satunya cara, jauhin Aron dari gadis itu. Fokuskan Aron pada pertarungan, bukan gadis itu"

"Penyerangan tadi paling ampuh buat Aron kewalahan, tapi apa!"

"Tugas lo cuma mastiin Alyra keluar dari kawasan sekolah, supaya Aron fokus sama penyerangan"

"Sekarang apa!, Gadis itu terluka, dan lebih parahnya Aron yang nolongin Alyra!"

Laki-laki yang berada di depannya menimang pernyataan lawan bicaranya, "bukannya lebih bagus gadis itu terluka? Kalo emang mau nyingkirin gadis itu dari hadapan Aron. Sekalian aja buat dia-"

Brak

"Tujuan kita cuma buat Aron dan Arion saling membunuh, kalo bos lo mau itu. Lo harus ikutin apapun yang gue bilang!" Tunjuknya ganas.

"Sekarang gue harus nyusun strategi dari awal. Kita ga bisa nyerang Aron malam ini" katanya lagi. Menggigit bibir bawahnya untuk berfikir secepatnya.

"Kenapa? Aron sendiri sekarang, dan Rapt juga udah kewalahan karena penyerangan tadi"

Laki-laki dengan manik hitam pekat itu menyunggingkan senyumnya, "lo gabisa remehin Aron dan Rapt gitu aja. Pasukan lo, bisa dihajar habis sama Aron, bahkan tanpa bantuan Rapt"

"Sehebat itu kapten lo?" Kekeh laki-laki bertopi itu, ia berjalan mendekati meja yang ada di dekat lawan bicaranya.

"Aron bukan manusia, kemampuan bertarungnya lebih kuat dari yang lo kira" jawab laki-laki itu tersenyum, membuat pria bertopi itu terdiam.

"Tinggal tunggu waktu aja, Aron juga bakal tau kekuatan bos kita" kekeh pria bertopi itu.

"Bos lo, bukan bos gue" singgungnya dingin.

"Lo, masih di pihak kita, kan?"

"Iya dong!". Akunya mantap.

"Terus? Lo ga mau ngakuin bos kita?"

Laki-laki itu dengan entengnya terkekeh, "bos lo, tetap jadi bos lo. Bos gue? Tetap Aron" ucaonya bangga.

"Gue ngandalkan lo. Jangan sampe Raptor tau rencana kita"

"Hahaha, tenang. Raptor? Gue bisa nyembunyikan ini semua dari Raptor. Kalo lo mau Aron dan Arion saling membunuh, gue bakal susun strategi dari sekarang"

Laki-laki dengan manik hitam pekat itu bangkit, lalu menepuk pundak pria bertopi itu dua kali, "serahin sama gue. Aron ga akan curiga" ucapnya sebelum pergi. Kemudian pria bertopi itu mengangguk.

--POF District 9--

Aron berjalan mondar-mandir, sudah entah berapa ratus kali laki-laki itu bertingkah seperti ini. Mengapa dirinya begitu khawatir dengan Alyra. Mengapa ia sangat tidak tenang. Tidak sampai disitu, kepala Aron juga sangat banyak menyimpan pertanyaan. Kenapa Alyra, apa yang terjadi padanya, siapa yang melakukan ini padanya, dan pemberontakan apa yang terjadi di sekolahnya tadi pagi.

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang