chapter 1 | pasukan utama Raptor

1.6K 112 105
                                    

"Nanti papa jemput kamu disekolah."

Gadis yang di ajak bicara tidak mendengarkan, gadis cantik berambut panjang itu menyumbat telinganya dengan earphone berwarna peach kesukaannya. Karena merasa tidak menerima jawaban dari putri sematawayangnya, pria berjas rapih itu memutar badannya kebelakang untuk melihat keadaan.

Ia tersenyum sendu, "Alyra menjadi pendiam setelah kepergian ibu." ucapnya pada supir pribadinya yang sekarang kembali membalikkan badannya menghadap jalanan kota.

Herdi-supir pribadi keluarga Dyo itu menjawab pernyataan Arash dengan sopan. "Mungkin non Alyra masih belum terbiasa dengan situasi ini, Pak."

"Iya, sepertinya begitu. Tapi kejadian itu sudah tiga tahun lamanya." jawab Arash sambil menaikkan kacamatanya yang turun ke batang hidungnya.

"Tidak apa, pak. Pasti non Alyra kembali ceria, saya yakin." ujarnya semangat. Herdi sedikit tersenyum lebar dan mengepalkan tangannya untuk menghibur Arash yang tentu saja sekarang memikirkan Alyra.

--POF District 9--

Diparkiran belakang sekolah 09'Pandawa, ada puluhan motor berukuran besar yang terparkir rapih disana. Siapa lagi kalau bukan milik Raptor. Geng motor dengan jumlah anggota terbesar yang paling ditakuti di setiap sudut distrik itu selalu mengawali paginya di parkiran belakang sekolah kebanggannya. Geng motor paling sarkas, paling kuat, dan tidak kenal ampun adalah gelar yang sudah dipegang oleh geng motor ini.

Mari berbicara tentang Raptor sedikit. Raptor sudah ada sejak tahun 1985, sejak keluarga Hwang menjadi keluarga terkaya dan paling berpengaruh di kota ini. Sejarahnya juga tidak kalah mengejutkan. Raptor tercipta disaat kota ini menjadi tempat pertumpahan darah dari berbagai kelompok geng motor yang ingin menguasai distrik yang wilayahnya paling besar--karena pada saat itu pimpinan kota ini sedang lengser. Maka dari itu, para geng motor saling adu kekuatan untuk menguasai distrik-distrik besar di kota ini. Dan Raptor adalah salah satu geng motor yang berhasil menguasai satu distrik terluas.

Sejak saat itu, Raptor sangat ditakuti dan disegani oleh beberapa geng motor lain. Walaupun masih banyak yang membenci geng motor ini, namun ada banyak orang-orang yang bersedia mempertaruhkan hidupnya untuk menjadi bagian dari Raptor. Tetapi untuk bergabung dengan Raptor tidaklah mudah, bagi siapa saja yang ingin bergabung, mereka harus mengikuti pertarungan non stop selama tiga hari yang langsung di latih oleh president Raptor setiap tahunnya.

"Gua kemarin kalah taruhan sama Dito, sial!" Ujar salah satu murid laki-laki berambut abu-abu yang memakai jaket dengan simbol Raptor di lengan kanannya, namanya Mark.

Dito yang dimaksud, sedang menengguk cola dingin miliknya dengan rakus, lalu tertawa. "Gue bilang juga apa, lo sih sok jagoan." Dito memukul pundak Mark dengan kaleng cola yang sudah kosong.

"Shut up! Uang jajan gue lima bulan ludes. Bajingan!" ucapnya tidak terima, mengusap pundaknya yang sakit.

"Bhahhahaha.." tawa dari anak-anak lainnya memenuhi parkiran pagi itu.

Mark tersulut emosi, "Ketawa lu semua, hobi banget liat gue sengsara." cibir Mark sambil melotot marah.

"Bukan gitu Mark, lo emang pantes di dzalimi beneran deh!" Kekeh laki-laki dengan lesung pipi yang manis di wajahnya, namanya Nucca.

"Gue setuju sama Nucca." sahut Dito melakukan tos ala laki-laki bersama Nucca. "Tampang lo emang paling cocok dibully."

"BAHAHAHHAHAHAH." lagi-lagi tawa anak-anak Raptor pecah saat melihat muka masam Mark. "Kita setuju!"

"Tampang ganteng begini dibilang cocok untuk dibully? Gimana sama lo! Ngaca anjir!" Umpatnya sambil melempar kacang polong yang ada ditangannya kearah Dito dan Nucca.

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang