chapter 15 | traitor pt.2

262 31 226
                                    

Brmmm

Deruan suara motor terdengar dari dalam halaman luas itu, beberapa pasang mata menoleh kearahnya. Termasuk Raptor yang sekarang ikut menilik kedepan.

Pintu gerbang terbuka, segerombolan laki-laki tampan dengan jas yang rapih sedang berjalan mendekati Raptor sambil bertos ria.

Perkenalkan, itu adalah kelompok kebanggaan Raptor. Eagle. Mereka baru sampai. Dilihat dari jumlahnya, sepertinya tidak semua dari mereka yang hadir, hanya beberapa pasukan inti saja, sama seperti kelompok yang lain. Biarpun hanya pasukan inti, di markas Raptor sekarang sudah lebih dari 300 orang yang hadir.

Oh ya, perkenalkan lagi, laki-laki yang memeluk Nucca dengan senyum manis itu adalah ketua kelompok ini. Namanya Valen, Richardo Evalen. Dia laki-laki yang memimpin baik kelompok ini. Beberapa laki-laki yang menyebar ke seluruh halaman itu anggota Valen, mereka menyapa teman-temannya yang lain disana sebelum bertemu Rapt.

"Long time no see bro!" Balas Nucca menepuk pundak Valen dengan haru.

"Yeaa!, Akhirnya ketemu lagi!" Sambut Geza setelah Valen melepas pelukannya dari Nucca.

"Berasa ditinggal kemana aja lo, Gez!" Kekehnya, lalu ia ber tos kepada Felix.

"Hai, Lix!" Soraknya terkekeh. Felix menyambutnya dengan senang hati.

"Welcome to distrik 9" katanya pada Valen.

Akhirnya, Valen menatap Aron. Laki-laki terakhir yang belum di sapanya. Aron terkekeh saat Valen membungkuk meminta maaf pada dirinya karena barusan terlarut oleh sahabatnya sampai hampir melupakan Aron sendiri.

"Its oke, selamat datang. Valen!" ucapnya dengan penuh kewibawaan.

Valen memeluk Aron, "thank you bro!" Katanya menepuk pundak Aron.

"Maaf gue gabisa turun tangan langsung kalo lo minta bantuan, beberapa hal di distrik 5 harus gue selesai kan" jelasnya.

"Santai lah, orang-orang lo kan ada di distrik 9 juga. Kita tetap bisa berkomunikasi dengan baik kok" Geza merangkul Valen dengan senang.

"Iya, lagian lo masih memimpin disana, ya kan?"

Nucca mengangguk, mengiyakan pernyataan Felix. Valen tertawa, "iya, iya. Bandit bandit liar akhir-akhir ini bisa masuk kedalam distrik, jadi gue sama anak-anak harus kerja extra"

"Gapapa, Val. Raptor juga harus kerja extra akhir-akhir ini" sahut Felix memaklumi apa yang sedang terjadi.

"ANJIR VALEN!" teriakan itu berasal dari Dito.

Ya, Dito tadi pergi untuk mengambil minuman. Sebenarnya ia hanya diutus untuk menemani Alyra karena Aron sedang sibuk, tapi karena ia juga membawa Rega, akhirnya Aron memerintahkan mereka untuk membawa beberapa minuman lain agar bisa dibagikan kepada tamu yang hadir.

Rega, Dito, dan Alyra berdiri dihadapan mereka. Mata Valen menangkap seseorang yang hanya ada satu sosoknya di tempat ini. Gadis cantik dengan gaun hitam yang memegang dua gelas minuman itu tersenyum kikuk saat ditatapnya. Valen melirik Aron, lalu berbisik.

"Itu siapa?"

Aron balas melirik. "Thats my girl" jawabnya dengan bangga. Seringaian kecil ia tunjukkan untuk Valen.

"Ahk!, Sial!" Kekehnya bercanda.

Dito langsung meletakkan nampan minuman yang dibawanya lalu berlari dan memeluk Valen. "Duh!!! Udah lama banget ga ketemu sama lo sialan!"

"Anjir, To! Sakit leher gue!" Keluhnya.

"Bodo amat yaa!, Anggep aja ini obat rindu dari gue!"

Felix terkekeh bersama Geza, "Mampus Valen belum apa-apa udah kena siksa"

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang