chapter 12 | kasus, (belum) selesai.

319 46 117
                                    

Rapt keluar dari gerbang sekolah. Dengan jaket kulit hitam berlambang kepala Raptor biru menyala di punggung dan lengan kanan jaket itu, Rapt terlihat menyeramkan. Pak Fasa, Pak kepala sekolah dan guru lain yang melihat itu dari jauh, tidak berani untuk menghentikan Aron. Apalagi setelah kepala sekolah yang kaku mendapat ancaman dari Aron sebelumnya.

Anggota Raptor yang tinggal disekolah, ditugaskan Aron untuk berjaga disana. Raptor tidak ikut bertempur kali ini, cukup Rapt saja. Mereka hanya ditugaskan untuk memastikan seluruh siswa dan guru disana dalam keadaan aman.

Aron melirik ke kanan, Felix menutup helm full face nya dan membalas tatapan Aron. Lalu tatapan Aron beralih ke kiri, dilihatnya Rezz dan Geza yang mengangguk yakin kearahnya. Dibelakangnya, ada motor Dito dan Nucca yang juga sudah siap untuk pergi.

Brrrmm

Geberan keras dari Aron terdengar lantang, Aron mulai menjalankan motornya keluar dari kawasan sekolah, lalu memacu motor tampannya dengan kecepatan penuh saat dirinya sudah sampai di persimpangan. Aron melirik kebelakang sebentar ketika jalanan senggang, tangannya terangkat keudara, lalu membuat simbol huruf D disana.

D berarti, Dito. Simbol itu khusus untuk pasukan Rapt yang berinisial D di huruf depan namanya. Lalu Aron merubah posisi jari tangannya, ia mengisyaratkan Dito untuk maju, memimpin jalan. Rapt yang melihat kode dari kaptennya, segera membuka jalan untuk motor Dito yang posisinya berada di belakang mereka.

Brmm brrmm

Deruan dua kali dari motor Dito, pertanda dirinya mengerti dan langsung memacu kecepatan motornya untuk mengejar mobil yang membawa Mark dan Erdo. Dito memimpin jalan, ia membawa alat detektor bersamanya. Satu-satunya harapan bagi Raptor agar bisa menyusul dua Rapt terbaik dari sana.

Aron membawa motornya mengikuti jalan yang ditunjuk Dito. Karena ini masih cukup pagi, jalanan untungnya tidak terlalu padat. Mereka masih bisa menyusul kalau mereka bisa mengatur kecepatan.

"RAPT 200 KILO BELOK KIRI!" teriak Dito dari balik helmnya.

Rapt mengangguk mantap, Nucca memacu motornya lebih dulu karena sudah mengetahui arah yang dituju. Felix menggiring Rezz dan Geza di kanan dan kirinya.

--POF District 9--

"Kita duluan!" Seru Igo yang sudah duduk diatas motor Miguel. Melambaikan tangannya lalu pergi.

Alyra sekarang duduk sendiri di parkiran belakang, Uca juga tidak bisa menemani karena ia harus pulang lebih awal. Tidak masalah, lagian Aron memang menyuruhnya untuk menemani ke bengkel motor Erdo kan?. Biar Alyra saja yang menunggu, Uca jangan.

Gadis itu mengedarkan pandangannya, netranya tidak menemukan motor hitam yang sering di tumpanginya. Kemana laki-laki itu.

"Eh? Lo Alyra, kan?" Satu orang murid laki-laki berhenti di depan Alyra saat gadis itu melamunkan keberadaan Aron.

Alyra yang terkejut spontan mengangguk lugu. "Iya!" Katanya.

Laki-laki itu terkekeh, "sorry kalo buat lo terkejut"

"Gue Kala, kelas 12 sosial 1" tangannya terjulur, senyumnya juga manis.

Alyra menatap ragu, tapi sepertinya Kala berniat baik, lalu Alyra kemudian menerima juluran tangan kakak kelasnya itu, "A-alyra, kak" katanya tidak berani menatap mata Kala.

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang