chapter 22 | kenyataan

197 27 71
                                    

Ferdinan duduk di hadapan Aron. Anaknya. Kapten Raptor. Kembaran Arion. Kakak tertua Yuiko. Panglima tempur yang hebat. Kapten pasukan yang di hormati. Ferdinan melihat Aron dari seluruh sudut pandang itu. Salah besar baginya sudah menyembunyikan kasus yang seharusnya Aron ketahui sejak awal.

Aron menatap Ferdinan dengan dalam, mencerna apa yang akan Ferdinan katakan nanti. Ferdinan terdengar menghela nafas panjang. Sebelum akhirnya iya berbicara.

"Kamu, masih ingat ketika Arion datang ke rumah ini beberapa waktu yang lalu?"

Aron mengangguk.

"Itu adalah awal mula papa memanggilnya, untuk membuat kesepakatan baru untuk Arion. Papa sengaja menggunakan Arion, karena papa itu juga papanya Arion. Papa mengerti, Arion dan Krypton membutuhkan perubahan untuk kelompoknya. Sehingga papa putuskan untuk membuat perjanjian baru."

"Papa menyerahkan dokumen, seluruh dokumen yang berisikan tentang kasus setahun yang lalu..." Ferdinan menghela, kemudian melanjutkan.

"Kasus dimana Raptor di kabarkan telah membunuh istri Bos distrik 12."

Aron mengeratkan tangannya. Ia juga masih ingat berita itu. Berita yang selalu tertanam di benaknya.

"Pelaku pembunuhan di duga adalah anak dari presiden Raptor itu sendiri, sang saudara kembar."

"Apa kamu mengingat itu?" Tanya Ferdinan lagi.

Aron mengangguk, tapi kepalanya ia biarkan tertunduk.

"Untungnya berita yang tersebar itu tidak memiliki bukti, sehingga pihak Distrik 9 bisa menarik surat edaran sampah itu! Juga berkat keterangan bos distrik 12 itu sendiri, sehingga Raptor tidak menjadi sasaran empuk media yang haus akan kedudukan." Ferdinan kembali menatap Aron.

"Papa bukan melarang kamu untuk menyelidiki nya, tapi papa tidak ingin membebani kamu untuk hal ini. Kamu adalah kapten kelompok terbesar, Aron. Beberapa Kubu dan Distrik itu kamu yang menjalankan. Presiden hanya mengatur setelahnya, itu juga bukan mengatur, melaikan mengawasi."

"Kerja kamu, cukup berat, bukan?. Bahkan akhir-akhir ini papa mendapatkan banyak informasi mengenai kejadian-kejadian yang menyebabkan beberapa kerusakan, juga kecelakaan untuk pasukan kamu."

Ferdinan tersenyum, "Papa tidak perlu turun tangan, karena kamu sudah bisa mengatasinya. Tugas papa hanya memantau dari jauh. Kamu sudah meringankan tugas papa, Aron."

"Waktu itu, papa menawarkan kesepakatan emas untuk Arion dan kelompok nya. Papa bilang, kalau Arion bisa mengumpulkan informasi tentang kasus ini dan mendapatkan pelaku yang sebenarnya, maka papa akan menukarnya dengan kebebasan distrik."

"Papa tidak tau, dan tidak berfikir kalau Arion mengincar perjanjian itu. Sedangkan papa hanya menjanjikan kebebasan, salah satu dari isi perjanjian nya. Tapi Arion mengambil kesempatan itu dan menukarnya dengan seluruh perjanjian itu..."

Ferdinan tertunduk. Bahunya melemas.

Flashback on

Arion berjalan di antara seluruh pengawal rumah Hwang ini. Ia memakai hoodie hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. Ferdinan sudah menunggunya di ruangan kerjanya. Tujuan Arion adalah ke ruangan Ferdinan.

Ceklek

Arion membuka pintu. Disana ada Ferdinan dan tangan kanannya, Wiko. Mereka terlihat sedang berbincang.

Setelah Ferdinan mengisyaratkan Wiko untuk keluar, akhirnya Arion membuka penutup kepalanya.

"Santai saja, Aron sedang tidak ada dirumah." kata Ferdinan.

President Of District 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang