"Aghh sayang, terusinn.... Yahh disittuuuhh aghh sayangghh!!" racauku tak karuan.
Di bawah sana, Navyn masih saja terus bermain-main semaunya, aku membiarkan dia melepaskan semua kerinduannya padaku dengan caranya.
Kutatap wajah Navyn yang hampir setengahnya tertutupi selangkanganku. Matanya tertutup, wajah polosnya tidak senaif kelihatannya, dia benar-benar gadis kecilku yang nakal.
"Sakit baby...." desahku pelan.
Navyn meremas jemariku untuk menenangkanku, tapi lidahnya masih terus bermain tanpa henti. Semakin aku berteriak, Navyn semakin bergairah, bahkan dia sering kelepasan menggigit pelan millikku.
Hingga akhirnya aku tidak tahan dan menumpahkan semuanya diiringi dengan lengkingan pasrah yang panjang.
Kutatap langit-langit kamar sambil terengah, wajahku penuh keringat, begitu juga dengan tubuhku.
Navyn merangkak diatasku setelah dia selesai menyesap hasil perbuatannya padaku barusan.
Dengan lembuat dia menarik sebelah cup bra'ku dan mengecup isinya berkali-kali, bergantian kiri dan kanan. Setelah cukup lama bermain di dadaku, dia metutupnya dan mulai memandangi wajahku sambil tersenyum. Tatapannya penuh kasih sayang.
Aku membalas tatapannya sambil mengatur nafasku perlahan, lalu membiarkan Navyn melumat bibirku dengan sangat lembut dengan gerakan yang panas. Sekuat tenaga aku coba mengimbangi ciumannya, sesekali aku mengerang menahan perih gigitannya di bibirku.
Setelah puas dengan bibirku, Navyn mengecup keningku lama dan menatap mataku lekat-lekat. "Kamu cantik, baby...."
Kupandangi sudut matanya yang memancarkan kebahagiaan, tatapannya membuatku merasa nyaman. Aku membalas senyumannya yang hangat.
"Suka?" tanyanya sambil merapikan rambutku yang berantakan.
Aku mengangguk pelan, lalu kukecup bibirnya sekilas.
"Lagi?" tanyanya lagi masih dengan bentuk senyuman yang belum berubah sejak tadi.
"Ga sayang, sebentar dulu, aku capek...." tolakku halus.
"Capek?? Kamu kan cuma diam terlentang gitu aja daritadi baby, capek apanya??" ledeknya sambil tertawa gemas.
"Haiisshh, berhenti godain aku baby. Aku bener-bener lelah, kamu udah bikin aku kalah tiga kali dari bawah sana ya, apa masih belum puas?" sahutku pura-pura marah.
"Belum." dia tersenyum lagi. "Aku masih mau lagi."
"Ya Tuhan.... Engga-engga. Kapan-kapan lagi aja."
"Hah????? Apa-apaan kamu, baby!" protesnya dengan wajah memerah menahan kesal.
"Navyn...." aku memelas. "Kalo gantian ga apa-apa, masalahnya kamu kan ga kasih aku istirahat daritadi."
"Aku kan masih masa pemulihan baby...."
"Ya aku kan juga mau itu...."
"Baby...." gantian Navyn yang memelas padaku.
Ya, aku mengerti. Navyn butuh setidaknya dua minggu untuk benar-benar pulih setelah melakukan dilatasi kuret. Aku yang sempat mengkhawatirkan sisi trauma pada dirinya, jadi lebih tenang setelah melihatnya begitu aktif malam ini.
"Ok sayang, tapi malam ini cukup dulu ya. Aku ga sanggup main lagi kalo posisinya cuma jadi bagian yang pasrah aja...."
"Hahahahh!!" Navyn tertawa kencang mendengar jawabanku.
"Ishh, nyebelin...."
"Ya lagian, biasanya juga emang itu posisi kamu, pake singgung-singgung masa pemulihan aku hahaha. Dasar tante kesayangan aku." dia menangkup wajahku dan mengarahkan lagi lumatannya pada bibirku.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
RomanceApa yang akan Adara lakukan untuk menemukan cinta yang dia inginkan? Sementara dirinya sendiri tidak bisa menentukan sikap. Siapa yang akhirnya dia pilih? GxG XOXO ❤️