Sainganku Bidadari, blah!

7.1K 415 49
                                        

Navyn's POV

Matahari bersinar terik sekali pagi ini, mataku sampai tidak bisa terbuka saking silaunya. Sial, aku lupa menutup gorden semalam.

Aku malas sekali beranjak kearah jendela untuk sekedar menutup gorden. Dengan susah payah aku menggeser tubuhku agar bisa tidur telentang, menghindari sinar matahari yang silau itu.

Kutatap Dara yang masih tertidur memunggungi jendela, syukurlah dia tidak kesilauan matahari. Tubuhnya menghadap ke arahku menunjukkan wajah cantiknya yang polos tanpa make-up.

Kurapikan selimut agar lebih menutupi tubuhnya yang dibiarkan tanpa sehelai pakaianpun, dapat kudengar nafasnya yang terhela dengan teratur.

Ah, aku jadi ingat kejadian semalam, betapa Dara benar-benar meluluhkan dan memanjakanku. Betapa bahagianya aku karena pada akhirnya berani menyerahkan sesuatu yang selama ini sangat kujaga kesuciannya.

Dan aku ga salah pilih orang, Dara pantas mendapatkannya dan aku sangat mencintainya.

Aku ga nyangka ternyata dia benar-benar sangat hebat di ranjang. Siapapun pasti ga akan nyangka kalau perempuan yang sok cool dan menyebalkan seperti Dara itu bisa begitu menggairahkan dan sangat menguasaiku, hihi.... Aku jadi malu bila mengingatnya.

Aahh, babyyyyyyy.....

Dengan penuh kasih sayang kukecup bibir Dara dengan lembut. Aku hanya saling menyentuhkan bibir kami, tidak mengulumnya apalagi bermain lidah. Kucium kedua pipinya bergantian, dan terakhir keningnya.

Sesaat Dara bergerak karena ciumanku.

Ck, Tante-Tante ini mudah sekali terbangun. Aku kan jadi tidak bisa menciumnya lagi!

"Ternyata ada pencuri ciuman juga selain aku...." sahut Dara dengan suaranya yang masih serak, namun matanya masih terpejam seperti tadi.

Aku malu bukan main.

"Hehehe, kirain kamu ga akan ngerasa."

Perlahan Dara membuka matanya dan menatapku dengan kelembutan. Dia memberikanku senyuman andalannya yang selalu bisa membuatku meleleh.

Aku terpesona dengan matanya yang cantik sekali, mata yang selalu mengawasi gerak-gerikku dengan tatapan cinta.

"Kamu cantik banget sih kalo baru bangun tidur?"

"Mau modus lagi ya?!" tanyaku curiga. Setengah mati aku coba menutupi salah tingkahku karena mendengar pujiannya. Semoga wajahku tidak memerah. Sial.

"Ga semua cewek cantik itu keliatan cantik juga kalo baru bangun tidur, apalagi tanpa make-up. Tapi kamu beneran cantik, bikin aku gemes!" Dara tersenyum manis dan lalu mendekat ke arahku.

Refleks kurentangkan sebelah tanganku untuk merangkul leher dan kepalanya, kutarik dia dalam dekapanku.

Dara mengecup sebelah pipiku agak lama, dan dia kembali menatapku dalam sekali. "Makasih yang semalem ya sayang, aku bahagia banget kamu ijinin aku jadi yang pertama....." gumam Dara sambil membenamkan kepalanya di leherku, matanya terpejam namun senyumnya tak pernah usai.

"Aku juga makasih karena kamu udah bikin aku terbang tinggiiiiii banget semalem....." sahutku jujur.

"Hahaha...." Dara mengangkat kepalanya dan menatapku lekat. "Kamu suka?"

Aku mengangguk malu-malu.

Lalu Dara mencium bibirku dengan sangat bergairah, ahh, pagi-pagi dia sudah membuatku horni lagi!

Dia melumat habis bibirku, menggigitnya pelan dan melilit lidahku dengan sangat lihai. Dara memang pencium terhebat yang pernah kukenal. Belum pernah ada yang bisa membuatku horni berkali-kali hanya karena dicium, kecuali Dara my baby. Hehe.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang