"Finally."
Dara dan Navyn tersenyum puas sambil memandangi seluruh sudut kamar Navyn, ehm, kamar mereka.
Tidak banyak yang Dara bawa, dia mengutamakan pakaian kerja beserta sepatu-sepatunya, file-file butik dan laptop. Setengah dari lemari Navyn sudah terisi oleh pakaian Dara yang didominasi oleh skirt-skirt koleksi Dara dan beberapa blouse serta kemeja.
"Kita perlu cari lemari lagi?" Navyn merangkul pinggul Dara dan menatapnya manja. Sejak pagi dia terlihat bahagia sekali, senyuman tak pernah lepas dari wajah manisnya.
"Ga usah sayang, cukup."
"No no no. Kita harus beli beberapa baju baru buat kamu, sepatu, skirt daaannn...."
"Ga usah sayang, ini cukup kok." potong Dara cepat, dia tidak ingin menghabiskan banyak uang untuk membeli barang-barang baru.
Navyn tersenyum paham. "It's on me."
Dara menatap Navyn tidak setuju. "Ada banyak yang bisa aku bawa pulang dari butik, kamu jangan khawatir."
"Hahaha, dan setelah itu Citra pecat kamu?!"
"Yeah, maybe!" Dara menggedikkan bahunya sambil tertawa.
"It's on me, ok?" ulang Navyn keras kepala.
"No, sweety. Serius, ini cukup."
"Oke.... Oke...." Navyn mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. "Kamu yang kebih tau." Navyn tersenyum penuh arti. Jika Dara menolak, dia bisa membelinya sendiri nanti.
"What?" tanya Dara curiga.
"What, what?" tanya Navyn masih dengan senyumannya yang tertahan.
"Senyum kamu bikin aku curiga, apa yang lagi kamu sembunyiin anak kecil?" Dara mencubit pipi Navyn pelan.
"Hah? Aku ga sembunyiin apa-apa!"
"Oke, kalo gitu barusan kamu mikir apa, hm? Seriously, aku hapal di luar kepala, pasti ada sesuatu di pikiran kamu kalo udah senyum-senyum nakal sambil natap aku kayak gitu."
"Oh ya? Emangnya apa?" tantang Navyn jahil.
"Ga tau. Yang pasti ada sesuatu. Kamu lagi mikir yang engga-engga tentang aku ya?" Dara memicingkan matanya sambil mendekati wajahnya ke arah Navyn.
"Dih, geer!" Navyn beranjak ke sisi tempat tidur, senyumannya semakin lebar.
Dara menatap Navyn curiga sambil berkacak pinggang. "Oke."
"Oke, what?"
"Kalo besok atau lusa sampai ada benda asing di lemari itu, jangan harap aku mau pake."
"Ughh, baby. Kenapaaaa??" tanya Navyn memelas.
"See? Hahaha, mimik kamu tuh kebaca banget kalo lagi mikirin sesuatu. Dasar iseng!" Dara merangkul leher Navyn dan mencium bibirnya sekilas.
Navyn tidak terima, dia balas ciuman Dara lebih lama dan lebih menggairahkan.
Navyn menarik ciumannya setelah sanggup membuat Dara kehabisan nafas.
"Kamu bawa terlalu sedikit, kalo aku ga banyakin pakaian kamu, aku khawatir kamu akan dengan mudahnya kabur dari sini karena barang kamu cuma sedikit." sahut Navyn sambil manyun.
Dara menganga tak percaya. Sedetik kemudian dia tertawa melihat wajah polos Navyn yang memelas manja. Gadis ini benar-benar membuatnya gemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
عاطفيةApa yang akan Adara lakukan untuk menemukan cinta yang dia inginkan? Sementara dirinya sendiri tidak bisa menentukan sikap. Siapa yang akhirnya dia pilih? GxG XOXO ❤️