Mademoiselle Butik, 10.00 AM
Adara Pov'sSudah cukup lama mataku tertuju ke layar laptop, tapi tidak satupun pekerjaan kuselesaikan, aku sama sekali tidak mampu bekerja, otakku terus melayang pada permintaan Navyn semalam.
Semakin kuingat, rasa sakit dikepalaku semakin sakit. Aku pusing sekali.
Wajar Navyn memintaku keluar dari butik, tapi bagaimana bisa aku berhenti bekerja dari butik yang sudah kujalani selama bertahun-tahun. Apalagi aku sangat menyukai pekerjaanku.
Tapi, tentu saja Navyn lebih penting bagiku.
Bruk!
Aku terkejut, tiba-tiba saja Kiki datang dan meletakkan sebuah kotak manis berwarna pink di meja kerjaku.
"Pagi-pagi cewek cantik ga boleh bengong, tar kesambet hantu ganteng loohh...!" Kiandra bercanda sambil tertawa sendiri dan menatapku penuh bahagia. Hhh....
Aku menatapnya datar. Sejak kami berciuman di ruangan ini malam itu, tingkahnya semakin menjadi. Walau kadang membuatku jengah, tapi kuakui Kiki selalu menarik di mataku.
"Kok masih bengong sih?? Itu aku bawain cupcakes."
Aku menatap datar kotak pink itu dan kulihat kue-kue kecil dengan toping berwarna-warni terbungkus manis dengan plastik warna meriah dan lucu.
"Thanks." sahutku singkat.
Kiki membalas sikapku yang kaku dengan senyuman manis, dan lalu dia berbalik untuk menghampiri Citra.
"Nih gue beliin juga buat bos Citra."
"Aww, thank youuuu.. Ga nyangka gue masih diinget."
"Ahh lebay!"
"Hahaha..."
"Hahaha..."
Samar-samar kudengar obrolan singkat mereka tanpa bernafsu untuk ikutan nimbrung. Mataku kembali fokus ke laptop walau pikiranku tetap kembali melayang pada Navyn.
Entahlah. Rasanya stres sekali.
15.38 PM
"Aku orderin makan siang ya, Ra?"
"Hah?" Aku mendongak kaget. Lagi-lagi Kiandra sudah ada di depan meja kerjaku.
"Udah jam berapa ini? Kita belum makan."
Refleks aku melirik jam tanganku dan terkejut, sungguh waktu berlalu begitu cepat hari ini. Tapi kenapa aku ga berasa lapar ya?
"Ngg, kamu makan duluan aja, Ki." Jawabku singkat. Aku heran, buat apa Kiandra ikuta-ikutan menunda jam makan siangnya.
"Kamu mau makan jam berapa? Ini udah lewat jauh dari jam makan siang, Adara." Kiki menekan kalimat terakhirnya, pertanda dia mulai memaksa dengan menggunakan cara yang halus.
"Nanti kalo laper aku beli sendiri."
"Kita makan di luar yuk, mau ga?" tanya Kiki sambil tersenyum manis. "Aku liat dari pagi kamu suntuk banget, mungkin kalo ke luar kamu bisa fresh sedikit. Kita sambil ngopi kalo perlu...."
Ah ya, sepertinya aku butuh kopi.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya kuterima ajakan Kiki dan kami segera menuju restoran pilihannya.
Restoran Sarang Oci - Tebet, 16.44 PM
Kiandra mengajakku makan siang yang sudah keterlaluan lewat ini di restoran Manado dekat butik. Dia memang tahu betul cara memancing nafsu makanku. Tanpa sadar aku sempat nambah tadi, ahh, perutku penuh sekali rasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
RomanceApa yang akan Adara lakukan untuk menemukan cinta yang dia inginkan? Sementara dirinya sendiri tidak bisa menentukan sikap. Siapa yang akhirnya dia pilih? GxG XOXO ❤️