Apartemen Dharmawangsa
Adara
Betapa bahagianya aku ketika pagi tadi Mami Navyn sudah kembali ke Bandung. Aku bisa berduaan sama Navyn lagi tanpa sedikitpun penghalang, dan lihatlah, saat ini gadis kesayanganku baru saja membuatkanku makan siang yang menggugah selera makanku."Duduk baby." Navyn menarik kursi untuk aku duduki, dan memastikan aku duduk dengan nyaman.
Dengan semangat Navyn melayaniku, dia memasukkan beberapa sendok nasi ke piringku hingga menumpuk.
"Sayang, ini kebanyakan." Protesku sambil menahan tangan Navyn.
Navyn tersenyum. "Sejak ada Mami kamu makannya sedikit, sekarang kamu harus makan yang banyak." sahutnya santai sambil menyendokkan nasi sekali lagi.
Aku hanya bisa mengeluh pelan dan menerima piringku dengan pasrah. Dia pikir aku ini supir truk ya, makan sampai sebanyak ini. Dasar Navyn nyebelin!
Dari beberapa macam masakan yang Navyn masak, dia memilihkan paha ayam goreng untukku dan dia letakkan dipinggir piringku. Aku tersenyum lebar. Anak pintar.
Navyn duduk didepanku sambil memastikan aku benar-benar memasukkan sayur ke piringku. Baru setelah itu Navyn mengambil makanan untuk dirinya sendiri.
Aku mengernyit bingung sambil menahan tangan Navyn. "Hey hey.... Sejak kapan kamu doyan makan cumi, sayang??" tanyaku bingung. Aku sendiri baru sadar ada cumi goreng tepung di salah satu menu kami.
Navyn menarik pelan tangannya dari genggamanku dan kembali menyendokkan cumi goreng tepung kedalam piringnya. "Gara-gara kemarin kamu bahas cumi goreng tepung ini, aku jadi kepengen, baby."
"Tapi kan biasanya kamu ga mau makan itu, sayang??" Aku masih saja merasa aneh.
"Tadinya sih gitu, aku juga baru sekali ini cobain resepnya dari Youtube, pas aku icip enak juga ternyata! Hihihii...." Navyn tertawa pelan dengan wajahnya yang jenaka.
"Issh, dasar, kemana aja baru tau kalo cumi goreng tepung itu enak." Aku jadi ikutan tertawa menatap wajahnya yang menggemaskan itu.
Navyn tak hentinya tersenyum. Dia cantik sekali hari ini, terlihat segar dan cantik. Aku memandanginya dengan kagum seperti baru pertama kali melihatnya saja. Hahaha.
Navyn tertawa melihat mataku yang membesar dan berbinar setiap kali menyuapkan sesendok makanan ke mulutku. "Ga usah lebay ekspresi kamu, baby."
"Masakan kamu enak!" aku mengunyah dengan semangat.
"Aku udah masakin yang kayak gitu puluhan kali, dan setiap kali itu juga ekspresi wajah kamu ga berubah. Kayak anak kecil dikasih es krim. Dasar gemesiiinnnn....!" dengan gerakan cepat Navyn meraih pipiku dan mencubitnya.
"Aww!"
Navyn memutar bola matanya. "Lebay lagi deh, pelan gitu juga." sahutnya malas sambil menyuap makanan ke mulutnya.
"Akfu ngakh levhay, mafakhan kamfhu enhakk bafet sayhangh." Navyn memutar bola matanya melihatku bicara dengan mulut yang terisi penuh.
"Bukan masakanku yang enak, tapi suasana hati kamu yang lagi OK."
Aku menatap Navyn tak mengerti.
"Kamu merasa bebas merdeka tanpa ada Mami, makanya kamu segirang ini dari pagi tadi." sahut Navyn sambil sibuk menuang air ke dalam gelasnya.
Dengan susah payah kutelan habis makananku, "Kamu tau aja....".
"Taulah." Navyn tersenyum lagi.
Aku bisa merasakan kalau suasana hati Navynpun tidak kalah bahagia, terutama saat aku memutuskan untuk benar-benar keluar dari butik dan menemaninya melewati masa-masa 'kritis'. Biarlah untuk sementara waktu aku fokus menjaga Navyn sambil menyempatkan waktu mencari-cari pekerjaan yang sesuai passionku, dan Navyn selalu mendukung apapun keputusanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
RomanceApa yang akan Adara lakukan untuk menemukan cinta yang dia inginkan? Sementara dirinya sendiri tidak bisa menentukan sikap. Siapa yang akhirnya dia pilih? GxG XOXO ❤️