{26} Tertangkap

78 18 1
                                    


"Aargh! Sialan!" Jeno mengacak-acak rambutnya frustasi. Kakinya sempat menendang meja yang berada di depannya.

"Udah, Jen. Udah." Shuhua mendorong bahu Jeno agar pemuda itu duduk tenang kembali.

Mereka kini sudah kembali ke rumah Kangmin, tempat awal para remaja itu berkumpul.

Dan sekarang, mereka dipenuhi rasa frustasi akibat pengkhianatan yang dilakukan Hangyul.

"Gue udah tahu, gue udah curiga sama dia dari awal," ujar Chani sambil mengompres wajahnya dengan kompresan es. "Mana itu bubuk diambil sama mereka."

Sementara Kangmin dan Hendery sedari tadi hanya diam tidak bergeming. Pikiran mereka dipenuhi kejadian-kejadian yang sudah berlalu.

Kembali lagi saat yang lain sudah pergi ke dimensi Hutan Azor, Chani, Shuhua, dan Hendery kedatangan tamu tak diundang dengan pakaian berjubah hitam yang tak lain adalah Yohan dan kawan-kawannya.

Tamu-tamu itu menyerang dan hingga membuat ketiga remaja itu tak sadarkan diri lalu merebut serbuk berwarna ungu mengkilap buatan Chani dan Shuhua itu.

"Kok bisa kita percaya sama itu anak?" Eunbin menyenderkan punggungnya ke sofa.

"So, now we must find him?" tanya Mark yang dijawab anggukan oleh yang lain. "Oh, man..."

"Apa besok Hangyul bakal masuk sekolah?" Kali ini Lucas yang bertanya membuat yang lain menoleh padanya. "Bukannya bakal lebih gampang kalau gitu?"

"Dia gak mungkin masuk sekolah gitu aja setelah kejadian tadi, Cas. Bisa aja dia gak akan sekolah lagi," sahut Doyeon.

"Ya udah, mending kita sekarang ke rumah masing-masing. Kita istirahat dulu lah terus mikirin caranya," tutur Yena.

"Iya, lagian sekarang udah malem." Somi melirik ke arah jam dinding yang terpajang di atas televisi.



" Somi melirik ke arah jam dinding yang terpajang di atas televisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Seorang pemuda bermarga Park sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Sesekali mengeluh karena tidak dapat menyelesaikan salah satu soal.

Sebenarnya ia sedang merasa tidak enak. Maksudnya? Entah mengapa sedari tadi ada perasaan was-was yang menyelimuti pikirannya. Seperti terjadi sesuatu yang berbahaya.

Woojin dan Heejin baik-baik aja, 'kan?

Tring.

Sebuah pesan masuk ke handphone. Ia langsung membuka pesan itu.

Woojin
Hoon, lu ngerasa sesuatu gk?
Lu gpp kan?

Jihoon
Iya gpp
Gue juga ngerasa ada yg bahaya dari tadi

Woojin
Heejin?


Tanpa basa-basi, Jihoon beralih ke kontak Heejin dan menelepon gadis itu.

Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang