{40} Menuju Neraka

15 6 1
                                    


"Sejak Lucifer bebas, jalan untuk ke neraka udah kebuka lewat rubanah perpustakaan ini. Jadi, gue butuh beberapa orang ikut gue untuk nemuin hal yang bisa ngalahin Lucifer dan beberapa orang lagi pergi ke tempat teman-teman kalian berada," papar Hangyul.

"'Beberapa'? Kenapa gak semuanya?" tanya Shuhua.

"Oh, gue suka sama kalian yang selalu ke mana bareng-bareng. Tapi, sayangnya, kita butuh sisanya untuk mengalihkan fokus Lucifer dari beberapa orang yang ikut gue tadi. Mata Lucifer ada di mana-mana. Maka dari itu, kita perlu ada yang distraksi dia agar dia gak mengawasi kita," jawab Hangyul dengan jelas. Ia kemudian berjalan menuju suatu pintu batu.

"Perjalanan kita ke neraka mulai saat masuk ke pintu ini dan turun ke bawah. Jadi, siapa yang ikut gue?"

Jeno kemudian maju mendekati Hangyul, yang kemudian disusul oleh Doyeon.

"Doy—" Lucas menatap Doyeon yang maju bergabung dengan Jeno.

"Gue mau ngalahin Lucifer," potong Doyeon.

Jinyoung kemudian ikut melangkahkan kakinya, dan berkata, "Gue bakal nyelamatin temen-temen yang lain, khususnya Eunbin."

"Me too," ucap Felix sembari bergabung dengan mereka, yang diekori oleh Mark.

"Kayaknya kita mending di tim distraksi aja," kata Haechan, merujuk pada dirinya dan Jaemin. Jaemin mengangguk setuju dan menatap Heejin dengan maksud. Heejin hanya memutar bola matanya malas. Namun, tetap mendekat ke Jaemin.

"Gue juga bakal coba bantu distraksi," sahut Chenle.

Setelah pemilahan anggota yang cukup lama, telah ditentukan bahwa yang ikut dengan Hangyul ialah Jeno, Doyeon, Felix, Jinyoung, Mark, Chani, Somi, Lucas, dan Siyeon. Iya, Lucas jadinya ikut Doyeon untuk bergabung dengan Hangyul. Sementara itu, Siyeon awalnya dilarang oleh Jeno, tetapi Siyeon bersikeras untuk menyelamatkan Seoyeon hingga Jeno akhirnya mengalah.

Sedangkan, sisanya—Jaemin, Haechan, Heejin, Yena, Shuhua, Woojin, Jihoon, Kangmin, Chenle, dan Guanlin—bertugas untuk melakukan distraksi.

"Semua tempat ini dikuasai sama Lucifer," Hangyul kemudian menyodorkan sebuah cincin, "Nih, ambil. Cincin ini terbuat dari bahan yang sama dengan salah satu elemen yang mengurung Lucifer di neraka. Cincin ini setidaknya dapat melindungi kalian, dari sepengalaman gue." Ia mengingat kembali dirinya yang seharusnya mati saat Lucifer menyihirnya tadi.

Shuhua mengambil benda tersebut dan memakainya.

"Kami bakal kembali, tenang aja," ucap Chani dengan senyum manisnya.

"Kami janji," sahut Somi. Shuhua langsung memeluk Somi dan Chani yang kebetulan bersebelahan.

"Dan kita bakal serang itu raja iblis semampu kita sampai kalian balik lagi," ujar Jaemin dengan semangat.

"Perpisahan kalian cukup menyentuh. Tapi, kita gak punya banyak waktu. Kita harus segera turun ke bawah dan ngelakuin apa yang harus kita lakuin," kata Hangyul datar, lalu berbalik badan. Shuhua melepaskan pelukannya dari Chani dan Somi.

Kini kesembilan belas remaja tersebut berpisah.

Kelompok pertama atau yang mengikuti Hangyul kini turun ke bawah. Entah ke mana. Yang pasti, mereka semakin ke bawah tanah dari perpustakaan tua tersebut.

Hingga pada akhirnya, mereka menemukan pintu setinggi tiga meter di hadapan mereka.

"Kita ke sini buat nemuin yang bisa ngalahin Lucifer dan bebasin teman-teman kalian, tapi gue gak menjamin kalian bakal suka apa yang kalian temuin selama perjalanan ini," ujar Hangyul, menyentuh pintu tersebut.

Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang