{9} Penjelasan

177 12 1
                                    

Pemuda berkulit sawo matang itu berlari ke salah satu rumah yang berjejer di perumahan itu, bersama temannya yang berbadan bongsor mengekorinya.

"Woi, Haechan! Pelan-pelan elah!" seru Lucas, si pemuda berbadan bongsor.

Haechan tidak menghiraukannya, terus berlari hingga sampai ke tempat tujuan. Ia masuk dengan tergesa-gesa. Atensi perhatian semua orang yang ada di dalam rumah itu langsung tertuju padanya yang kini sedang mengatur nafas, disusul Lucas di belakangnya.

Lelaki yang diyakini merupakan ketua dari bangsa itu, maju mendekati Haechan dan Lucas.

"Kenapa?" tanya lelaki yang bernama Kim Hanbin itu.

"Itu... K-kim Jibeom...." Haechan masih mengatur nafasnya. "...Mati."

Semua orang yang ada di sana membelalakkan mata mereka termasuk Hanbin.

"Jibeom? Si jagoan Werecoyote? Siapa yang berani-beraninya bunuh dia?"

Haechan menelan ludahnya. Ia agak ragu untuk mengatakannya karena tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.



"Bangsa Werewolf."

.

Sesudah Haechan mengabarkan berita itu, bangsa Werecoyote mengadakan rapat dadakan.

Sekarang Haechan bareng Lucas lagi jalan ke arah rumah mereka-karena tadi pas datang mereka gak pakai kendaraan, jadi terpaksa jalan kaki.

"Kita beneran harus ikut?" tanya Lucas.

"Iya lah. Bangsa itu udah nyerang duluan, kita gak bisa terima dong. Kita harus ikut perang ini," jawab Haechan.

"Ya... kita kan masih anak sekolahan dan di bawah umur. Kenapa gak mereka aja yang udah kuliahan atau kerja?"

"Ya biar makin kuat lah, Cas. Lu tau kan bangsa Werewolf itu kayak gimana? Berani dikit lah," ujar Haechan.

"Bukannya gue takut. Cuman emang gue gak mau terlibat hal kayak ginian. Luka-luka, nanti kalau kita mati gimana? Gue gak mau mati muda-"

Lucas terus berceloteh dengan pandangan ke depan dan kaki tetap berjalan. Tanpa disadari, Haechan yang berada di belakangnya, kabur begitu saja saat melihat seseorang yang mendekati mereka.

Kini keberadaan Haechan digantikan oleh orang itu.

"Huaaa, gue masih mau sama emak. Kenapa harus perang sekarang? Lagian napa Werewolf bunuh bangsa Werecoyote sih? Ada masalah apa mereka sama kita? Ha?"


"Karena bangsa kalian yang cari gara-gara duluan sama bangsa kita."

Lucas memberhentikan langkahnya dan mengernyitkan alis, mendengar suara yang berbeda. Ia membalikkan badannya.

Ia mengenali orang ini.

"Lu... Hyunjin, 'kan?"

Warna mata Hyunjin seketika berubah menjadi kuning, mata bangsa Werewolf, membuat Lucas meneguk ludahnya. Lucas melihat sekitar.

Sial, ke mana si Haechan?!

"Eung, h-hai, Hyunjin. Dadah." Lucas melambaikan tangannya di hadapan Hyunjin. Lalu pergi begitu saja menghindari pemuda itu.

Tanpa pikir panjang, Hyunjin mengejar Lucas. Ia melompat ke arah Lucas, sembari tubuhnya berubah menjadi Werewolf, kaos oblong yang dipakainya robek. Tidak peduli kalau ia sedang di komplek perumahan.

Toh, sepi ini. Sudah mau malam pula.

Lucas yang melihat itu, langsung menghindar. Ia ikut berubah menjadi jati dirinya yang lain alias Werecoyote. Hoodie yang ia pakai robek seketika ia berubah.

Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang