{11} Selesai

146 12 2
                                    

Maaf-maaf, sibuk mengurusi tugas-tugas sekolah.
Stay healthy semuanya. ❤

Kini bangsa peminum darah itu sedang bersantai ria. Mereka tinggal menunggu kabar dari perang antar dua bangsa yang notabenenya merupakan musuh mereka.

Tak lama lagi mereka akan memperluas kekuasaan dengan mudah.

"Apa gak ada dari kita yang memantau perang kedua bangsa itu?" tanya gadis yang bernama Daisy, dia gadis termuda di antara vampir lainnya yang berada di rumah tersebut.

Pemuda yang bernama Doyoung duduk di sebelahnya. "Ada kok, tenang aja."

"Kayaknya enak kalau abis ini kita rayain? Minum-minum?" usul Doyoung. Gadis lain yang bernama Jung Chaeyeon langsung menoyor kepala Doyoung.

"Di sini ada anak di bawah umur lho ya!" tegurnya membuat Doyoung mengerucutkan bibir.

"Au tuh, Bang Doyoung," sahut Chenle yang disusul kekehan Nancy.

Tiba-tiba ada seorang pemuda, maksudnya vampir lain, yang membuka pintu rumah itu dengan terburu-buru. Nafasnya terengah-engah, ia masih berdiri di ambang pintu lalu menatap semua vampir yang ada di dalam rumah itu.

"Mereka datang—"

BRRUK!

"Aa!"

Tiba-tiba sekelebat bayangan lewat di depan pintu bersamaan dengan pemuda itu yang terlempar ke samping dan suara dentuman membuat beberapa perempuan di sana memekik kaget.





AUUU!

Suara lolongan serigala muncul. Membuat bulu kuduk mereka berdiri.


PRANG!

Kaca jendela mereka pecah. Disusul para Werecoyote dan Werewolf yang masuk melalui jendela dan pintu.

Mereka saling melolong.

Bangsa Vampir yang tidak memiliki persiapan apa-apa, langsung saja diserang oleh dua bangsa itu.

Ada yang habis dikoyak oleh salah satu dari bangsa Werewolf. Ada yang tubuhnya sudah dipenuhi luka cakaran. Ada juga yang mencoba melawan.

Pemuda kaya raya berkebangsaan Tiongkok, Chenle, tersungkur dan langsung ditindih oleh salah satu Werecoyote. Saat Werecoyote itu sudah membuka mulutnya yang menampilkan gigi-gigi tajam, entah kenapa makhluk itu tiba-tiba terdiam dan berdiri. Pergi meninggalkan Chenle dan menyerang vampir lain.

Chenle dibuat kebingungan, ia melihat sekitar. Tidak ada lagi dari bangsa Werewolf maupun Werecoyote yang menyerangnya lagi.

Jangan salah paham, bukan berarti Chenle ingin mati diserang. Hanya saja aneh.

Di tengah keributan itu, sebuah tangan terjulur ke depan Chenle.

"Guanlin?" Guanlin hanya tersenyum. Tanpa lama-lama, Chenle menerima juluran tangan itu dan bangun.

"Walaupun lu Vampir dan ikut adu domba kedua bangsa itu. Tapi lu tetep temen gue. Gue gak mau liat lo mati." Guanlin menepuk pundak temannya itu. Lalu mengisyaratkan Chenle agar mengikuti dirinya keluar dari rumah tersebut.

Malam ini memang malam yang sangat panjang.




Malam ini memang malam yang sangat panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang