{22} Sumber

85 16 0
                                    

Hari Sabtu, hari libur di mana biasanya orang-orang akan mulai menghabiskan waktunya bersama keluarga atau bersemayam dengan gravitasi kasur.

Tapi tidak bagi remaja-remaja ini.

Kali ini rumah Somi yang dikorbankan untuk menjadi tempat perkumpulan teman-temannya.

"Nih." Lucas menyodorkan handphone-nya yang diterima oleh Somi.

Layar handphone menampilkan obrolan chat Lucas bersama Hyunjin. Ternyata Hyunjin sudah menerjemahkan arti tulisan di kertas-kertas yang semalam ditemukan Jeno dan Siyeon.

Somi membaca terjemahan itu dengan lantang agar yang lain mendengar, "Ramalan itu tidak dapat diubah, tetapi dapat ditunda."

Ada terjemahan lain mengatakan, "Hutan Azor, para azazel tinggal. Hijau, merah, kuning. Tiga dalam satu disertai portal. Jebakan ada di mana-mana."

Somi melanjutkan membaca, "Azazel yang agung. Lucifer akan datang setelah 17 tahun."

"Kebutuhan pewaris. Kelompok pendukung menyebar. Para penjaga membuka mata dua puluh empat jam. Mereka ada di sekeliling. Lucifer yang kuasa. Beliau sangatlah hebat."

Dan tulisan yang terakhir, "Tak ada cara lain selain mengabdi padanya."

Somi menatap teman-temannya, mereka juga saling bertukar pandang. Kalimat-kalimat itu sukses membuat mereka speechless.

"L-Lucifer? Raja iblis itu kan?" tanya Yena memecah keheningan dijawab anggukan oleh Eunbin dan Chani.

"Dan Azazel itu salah satu jenis pasukannya," tambah Eunbin dengan tatapan kosong.

"Jadi maksudnya kita berhadapan sama iblis?" Kali ini Guanlin yang bertanya sambil memakan keripik kentang yang disajikan oleh Somi sebelumnya.

"Mungkin?" jawab Chani sedikit ragu. "Tapi kita gak tahu apa yang bakal terjadi."

Doyeon ikut berpikir. "Sebelumnya kan pernah dibilang kalau bakal ada yang menguasai bumi dan memulai kehancuran. Mungkin Lucifer ini yang... mulai?"

"Masuk akal," sahut Jeno, menopang dagunya. Tiba-tiba teringat sesuatu. "Eunbin, bukannya sempet ada pasukan neraka yang nyerang dunia bawah?"

Yang ditanya langsung menjentikkan jarinya. "Oh, iya! Katanya itu perintah dari Lucifer. Iblis itu emang udah kekurung dari dulu, udah lama. Tapi waktu itu pertama kali dia ngirim pasukan," jelasnya. "Dia masih bisa merintah pasukannya buat nyerang."

Chani memajukan dirinya mendekati gadis keturunan Dewa Hades itu. "Kayaknya lu tahu tentang Lucifer dan neraka atau sejenisnya. Bisa lu jelasin?"

"Gue gak tau banyak." Eunbin mengangkat tangan kanannya. Sebuah api tiba-tiba muncul dan menghilang kembali bersamaan dengan sebuah buku yang tiba-tiba sudah berada di tangan gadis itu.

Buku itu berukuran sedang dan terlihat usang pada sampulnya. Eunbin membuka-buka lembaran buku tersebut satu persatu.

"Ini buku dari pendahulu gue beberapa puluh tahun yang lalu. Kalau gak salah di sini ada tentang raja iblis itu." Tangan Eunbin berhenti pada suatu halaman dengan gambar yang kurang jelas untuk dilihat. Ia membaca tulisan-tulisan di halaman tersebut.

"Lucifer merupakan iblis terkuat yang sekaligus dijuluki sebagai raja iblis. Wilayah kekuasaannya luas dan memiliki banyak pasukan iblis dan pengikut dari kaum manusia. Lucifer selalu mengabulkan keinginan para pengikut yang menyembah dirinya dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan."

Eunbin berpindah halaman namun tulisan-tulisan di halaman itu sudah pudar. Hanya bagian terakhirnya saja yang terbaca.

"Lucifer berhasil dikurung di neraka sebelum keturunannya lahir. Ia bersumpah pada belasan tahun mendatang, dirinya akan terbebas berkat portal dengan bantuan tiga buah kristal."

Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang