{1} Awal

858 31 0
                                    

Pemuda itu memakai topeng-yang menutupi seluruh wajahnya-dan topi khas pesulap-yang berjenis top hat berwarna hitam itu-sebelum memulai pertunjukan. Tak lupa juga tongkat sulapnya.

"Mari kita sambut pesulap favorit kita semua! Huaren!"

Ia bisa mendengar suara meriah tepuk tangan dari arah penonton. Pemuda itu memasuki panggung dan memulai aksi sulapnya yang membuat orang-orang terpukau.

Mulai dari mengeluarkan banyak benda dari dalam topi, memunculkan bunga serta kain dari tongkat sulapnya. Mengubah zat benda, yang awalnya keras menjadi lembek.

Semua mengetahui itu hanyalah trik sulap. Tetapi mereka tidak bosan-bosannya melihat hal seperti itu.

Tapi,
















Apakah benar itu hanya trik sulap belaka?





Sesudah pertunjukan, ia kembali ke belakang panggung. Sang perwara-yang sekaligus pelayan si pesulap-menutup acara tersebut dengan singkat dan langsung menghampiri tuan-muda-nya di belakang panggung yang sudah melepas topeng dan topi.

"Jam berapa sekarang?" tanya tuannya yang kebetulan tidak membawa ponsel. Si pelayan melihat jam tangannya yang seharga satu juta itu.

"Jam dua belas malam, Tuan," jawabnya sembari melepaskan jas hitam dari tubuh tuan-muda-nya.

"Cepet siapin mobil. Nanti saya susul," perintah si pesulap, ia mengambil jas hitam dari tangan pelayannya. Si pelayan mengangguk lalu pergi.

Sementara pesulap kelahiran China itu cepat-cepat melepas kemeja putihnya dan mengganti sepatu. Ia memakai kaos oblong panjang berwarna abu-abu dan jaket cokelat.

Memasukkan jas dan kemeja, sepatu, topeng, serta tongkatnya ke dalam topi berjenis top hat miliknya. Ia lalu menekan bagian atas topinya itu dan menarik bagian bawahnya dari dua sisi hingga agak melebar.

Kini top hat itu berubah menjadi topi berjenis bucket hat.

Topinya memang paling bisa diandalkan, terutama menyimpan benda-benda hingga ia tidak perlu membawa tas-tas untuk menampung pakaian gantinya.

Si pesulap memakai topi yang kini berjenis bucket hat itu dan menyusul pelayannya yang sudah menunggu di samping mobil.

Jarak dari pertunjukan ke rumahnya cukup jauh. Butuh sekitar setengah jam lebih.

Bisa-bisa ia esok hari akan terlambat sekolah kalau sudah jam segini.



Pemuda itu berjalan dengan santai ke kelasnya sembari bersiul ria dan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu berjalan dengan santai ke kelasnya sembari bersiul ria dan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

Langkahnya terhenti ketika ia merasakan sesuatu. Pemuda itu mengendus-endus layaknya seekor anjing.
















Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang