{28} Mulai Kembali

93 13 2
                                    


"HIYAAA!"



Gadis bermarga Kwon itu terus berlatih kekuatan barunya. Semenjak ia bisa mengeluarkan lava langsung dari telapak tangannya, membuatnya khawatir akan melukai teman-temannya.

Biasanya ia hanya bisa mengeluarkan lava dari inti tanah. Itu juga perlu bantuan kekuatan Doyeon untuk meretakkan tanah atau bebatuan hingga terbuka.

Tapi kini saat ia mencoba mengeluarkan lava dari telapak tangannya itu, selalu gagal.

Bila kalian bertanya di mana Eunbin latihan, ingat gedung pertunjukan yang terletak di ujung kota? Di sanalah ia berlatih, lebih tepatnya di hamparan sebelah gedung itu karena jarang ada orang di sekitar sana kecuali bila ada suatu acara atau pertunjukan.

Eunbin merebahkan diri di hamparan rumput. Sudah sekitar dua jam ia mencoba, tapi selalu gagal. Sempat berhasil keluar, tetapi hanya sekali dan tidak sampai satu detik.

Buktinya terdapat lingkaran berwarna kehitaman di sebelahnya. Itu adalah rumput-rumput yang hangus terkena lava miliknya.

Gadis itu memejamkan matanya dan menghela nafas. Tak lama, ia merasakan sesuatu dingin yang menempel di dahinya.

Eunbin langsung membuka matanya, mendapati seorang pemuda berwajah kecil sedang memegangi botol minuman dingin yang ditempelkan pada dahi Eunbin.

"Jinyoung?" Eunbin merubah posisinya menjadi duduk dan bertanya, "Ngapain di sini?"

"Cuman tadi kebetulan lihat lo di sini dari sejam yang lalu," jawab Jinyoung, memberikan minuman yang ia pegang. "Nih, buat lu."

Eunbin menerima itu dan berterimakasih.

"Lagian ngapain sih sore-sore gini?" Kini Jinyoung yang bertanya setelah Eunbin meneguk minumannya.

"Inget cerita gue kemarin?"

"Yang kekuatan lava itu?" Eunbin mengangguk sebagai jawaban.

"Gue coba ngelatih, tapi gagal terus," jelas Eunbin dengan raut wajah sedihnya. Jinyoung mengusap kepala gadis itu.

"Ya udah, sekarang udahan dulu. Dilanjut aja besok lagi. Nanti gue temenin," ujar Jinyoung sambil tersenyum hangat.

GILA, JINYOUNG GANTENG BANGET KAYAK GINI, pekik Eunbin dalam batinnya saat menatap wajah laki-laki itu.

Jinyoung juga tidak mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Eunbin. Tatapannya terkunci dengan tatapan mata milik Eunbin. Entah apa yang di pikirannya saat ini. Tetapi perlahan, ia mendekatkan wajahnya.

Eunbin yang sudah tahu apa yang akan terjadi, memejamkan matanya saat ujung hidung mereka mulai bersentuhan.




AAAK!

Mereka menoleh ke sumber suara, mendapati seekor burung api yang terbang menghampiri mereka.

Eunbin mengernyitkan alisnya. "Phoenix?"

Tanpa pikir panjang, Jinyoung berdiri dan berlari ke arah datangnya burung api itu sembari berubah menjadi Impundulu.

"Jinyoung, jangan!" seru Eunbin, namun sayangnya telat. Jinyoung sudah berubah dan menyerang Phoenix.

Phoenix yang tak mau kalah juga menyerang pemuda Impundulu itu.

Terjadi pertarungan sengit di langit itu. Phoenix dengan apinya dan Impundulu dengan listriknya.

Hingga—






BOOM!



"JINYOUNG!" Jinyoung terpental ke arah pepohonan.

Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang