{37} Pasukan Neraka

32 9 1
                                    


Halaman rerumputan itu kini dipenuhi oleh pasukan-pasukan neraka yang berbaris rapi. Seorang pemuda berjalan di tengah-tengah barisan tersebut. Ia melangkah maju dengan jubah hitamnya itu.

"Hari yang indah untuk menjemput portal kita. Hari yang indah untuk membebaskan Lucifer dari neraka. Pasukanku, majulah dan jemput portal kita-"




"Gak semudah itu... Hangyul."

Hangyul mendongak dan mendapati sekumpulan remaja keluar dari dalam gedung pertunjukan dan beberapa berada di atap gedung tersebut. Hangyul menyeringai.

"Udah gue duga kalian akan menjadi serangga penghalang. Gak cukup temen-temen lu semua pada hilang itu? Kenapa gak fokus cari temen-temen lu itu?"

Jeno hanya menggertakkan giginya, menahan amarah. Ia kemudian berlari maju sembari berteriak, "Serang!"

Para remaja di belakangnya ikut maju.

Jinyoung, yang berada di atap gedung itu, melompat dan langsung berubah menjadi burung Impundulu. Pemuda itu terbang ke arah pasukan neraka. Hal serupa dilakukan oleh Heejin di sebelahnya yang berubah menjadi Parallax yang kemudian diikuti Chenle menjadi kelelawar. Sementara itu, Jaemin melompat ke bawah bersamaan dengan tubuhnya bertranformasi menjadi Werecat.

Di bawah, Yena sudah menumbuhkan tanaman belukar dari dalam tanah untuk menyerang pasukan neraka tersebut. Berbeda dengan para shapeshifter yang menyerang dengan cakar dan gigi taringnya.

Shuhua berkali-kali menghindari pasukan neraka sembari merapalkan mantra sembari mengeluarkan cahaya putih dari kedua telapak tangannya yang berfungsi menyerang pasukan itu. Ia sudah hampir tidak pernah menggunakan kekuatannya ini. Sementara itu, Chani bertarung dengan sebuah tongkat tua yang sudah menjadi turun temurun di keluarganya.

Mark menusuk dan menyerang pasukan neraka dengan pedangnya, sedangkan Guanlin dengan pisau kesayangannya.

Pasukan neraka berkurang semakin dihabisinya oleh remaja-remaja istimewa tersebut.


BUGH!

Satu pasukan neraka terakhir telah hancur akibat tonjokan dari Jeno. Ia dan teman-temannya kemudian menatap Hangyul yang tadi hanya memperhatikan dari belakang.

"Udah saatnya lu yang kita habisin," ucap Lucas dengan napas tersengal-sengal.

"Sebaiknya jangan gegabah," sahut Hangyul sembari merentangkan kedua tangannya. Ia kemudian menggerakkan tangannya ke atas secara perlahan.

Pasukan-pasukan neraka yang terbuat dari api itu tiba-tiba muncul kembali dari dalam tanah dengan trisula sebagai senjata mereka.

"Sial," umpat Woojin dan Jihoon kompak saat pasukan neraka yang baru muncul itu maju secara bersamaan.

"Serang!" perintah Jeno kepada teman-temannya. Mereka juga kini maju untuk menyerang pasukan neraka tersebut.



BUGH!

Dak!

Sret!

Bruk!

Sayangnya, akibat dari melawan puluhan ratusan pasukan neraka sebelumnya, para remaja itu mulai merasa kelelahan. Ditambah pasukan neraka yang terus saja bertambah. Bukannya mengalahkan, malah mereka yang kini dikalahkan.

Pasukan neraka itu mulai melukai satu per satu remaja tersebut hingga para remaja tersebut melemah.

"Argh," rintih Jaemin saat dirinya terlempar ke tanah bersamaan tubuhnya berubah ke wujud manusianya kembali. Napasnya tercekat dengan mata melebar saat seorang pasukan neraka hendak menyerangnya menggunakan trisula api.







Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang