{7} Dunia Bawah

191 13 4
                                    

Gadis bermarga Jeon itu berjalan-jalan di koridor sekolah. Setelah ada pengumuman jamkos, ia benar-benar merasa bosan di kelas. Tidak ada temannya yang mau diajak ke kantin.

Sementara Heejin, nama gadis itu, tidak mau bila ke kantin sendirian. Masalahnya adalah malu bila melewati kumpulan kakak kelas yang sedang nongkrong. Jadi lebih baik ia berjalan-jalan saja tanpa tujuan.

Saat ia ingin berbelok ke koridor yang lebih sepi, gadis itu langsung mengurungkan niatnya dan bersembunyi di balik tembok.

Mengintip, ada sepasang kekasih yang sedang saling bertingkah romantis.

Cih, cinta monyet.

Mana di sekolahan lagi.

Di tempat sepi.

Heejin tahu kalau sepasang kekasih itu merupakan kakak kelas. Tanpa pikir panjang, ia berubah menjadi wujudnya yang lain dan menghampiri dua orang yang sedang bucin itu.

Dua orang itu melihat sesosok makhluk seram dengan mata menyala dan tubuh yang terlihat tembus pandang.

Mereka berteriak. Lalu lari ketakutan.

Pertama, si cowok yang kabur, meninggalkan kekasihnya. Lalu kembali lagi sembari menggendong kekasihnya itu yang masih shock.

Dan pergi.

Heejin tertawa akan reaksi mereka yang melihatnya. Ia menyerap rasa takut yang mereka keluarkan.

Rasa takut membuat dirinya semakin kuat.

Tak lama, ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Otak jahil Heejin langsung aktif kembali.

Berniat menakuti orang yang akan datang.

Tap, tap, tap.

Langkah itu mendekat dan mendekat. Ternyata ada tiga orang.

"DOR!" Heejin mengagetkan mereka. Dengan tujuan membuat tiga orang itu ketakutan.

Namun nyatanya mereka hanya kaget.

"Heejin, stop. Kembali ke wujud manusia lu."

Salah satu dari mereka terlihat bingung. Begitu juga dengan Heejin, mulutnya sedikit terbuka sembari ia tubuhnya kembali berubah ke wujud manusianya.

"WHAT?! L-lu tau darimana?!" Heejin melihat name tag gadis yang mengetahui identitasnya.

Yeh Shuhua.

Sementara dua orang di sampingnya adalah Kang Chani dan Jeon Somi.

Heejin mendekat ke Shuhua. "Lu udah tau kalau gue Parallax?!"

Sedangkan Shuhua hanya mengedikkan kedua bahu dengan Chani di sampingnya yang tersenyum manis.

Somi, satu-satunya adik kelas di antara mereka, mengernyit bingung. Tidak mengerti.


 Tidak mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Extraordinary Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang