"Akhirnya bisa makan setelah beres-beres rumah," gumam seorang pemuda sambil duduk di kursi makan, meletakkan sepiring spaghetti dan segelas air minum ke meja di hadapannya.
Pemuda itu makan dengan tenang, hingga–
Bruuk!
Seseorang tiba-tiba membuka pintu depan rumahnya dan masuk dengan tergesa-gesa.
"Chani! Chani!" Orang yang baru masuk itu mencari-cari si pemilik rumah. Sementara si pemilik rumah hanya menghela napas berat, mengenali suara orang tersebut.
"Gue di ruang makan, Haechan," ucap Chani membuat Haechan segera menemuinya. Tanpa izin, Haechan meminum minuman milik Chani dari meja makan.
"Maaf, Chan. Gue haus," kata Haechan tanpa dosa.
Chani hanya menganggukkan kepalanya dengan senyuman terpaksa. "Ada apa kemari?" tanyanya.
"Renjun gak ada kabar sama sekali," ungkap Haechan, duduk di kursi berhadapan dengan Chani.
"Ya terus kenapa nanya ke gue?! Ke rumah si Renjun aja sana. Gak lihat gue lagi asyik makan?" geram Chani karena kegiatan makannya diganggu.
"Kalem dulu, gue belom selesai ngomong nih," balas Haechan, "Renjun tuh waktu Rabu malam ada pertunjukan sulap. Semua baik-baik aja. Nah, pas besoknya dia gak sekolah bahkan hari Jumat pun. Kemarin gue ke rumahnya, katanya si Renjun juga gak pulang-pulang!"
Chani terdiam mendengar itu. Ia termenung sebentar.
"Chan?" Haechan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Chani.
"Bentar. Waktu hari Rabu sampai Jumat, Hendery juga kagak sekolah. Sekarang Renjun," gumam Chani namun masih bisa didengar oleh Haechan.
Chani bangkit dari duduknya. Ia mengambil handphone miliknya dan memanggil salah satu kontak. Haechan di sebelahnya hanya memperhatikan.
"Halo, Kangmin?"
"Ya?"
"Lu bisa ke rumah gue dulu?" pinta Chani.
"Oh, sudah." Chani dan Haechan kompak menoleh ke sebelah kanan. Sama-sama terperanjat ketika Kangmin sudah ada di samping mereka dengan tangan masih memegang handphone.
"Ada apa?" tanya Kangmin, menyimpan handphone miliknya ke dalam saku.
"Lu udah ada kabar si Hendery?"
Kangmin menghela napas. Ia duduk di salah satu kursi makan. "Belum. Gak ada juga keluarganya yang bisa dihubungi. Tu anak masih hilang," jawabnya.
"Nah, si Renjun juga hilang!" sahut Haechan mengundang atensi dari Kangmin.
"Hilang?"
"Iya, udah berhari-hari kagak ketemu."
Kangmin dan Haechan kompak menatap Chani. "Lu pikir ini hilangnya mereka itu ada kaitannya gak sama sesuatu?" tanya Kangmin.
"Gue gak yakin. Tapi pastinya kita lagi dalam bahaya," jawab Chani seraya berpikir.
"Oh, ya, gue juga mau cerita sesuatu yang aneh juga," ucap Haechan tiba-tiba sambil duduk di kursi makan, "Waktu hari Rabu kemarin, sebelum Renjun hilang. Gue sama Chenle mau ke toilet di ujung lantai dua itu, tapi dikunci. Pas kita berhasil masuk, ada sisa-sisa asap gitu. Terus atap toilet bolong sampai langit bisa kelihatan."
Chani mengernyitkan alisnya. Mengapa hal-hal aneh bermunculan kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Children [END]
FanfictionJudul awal: DOPPELGANGER Tentang para remaja yang tidak biasa dengan kekuatan luar biasa. Start: Jumat, 12 Juni 2020 !! Bahasa non-baku dan kasar!!