"HANGYUL!"Yang dipanggil hanya tertawa remeh. "Gak nyangka kita bakal ketemu di tempat ini," ucapnya.
"Di mana kristalnya?" tanya Jeno to the point.
"Wah, sabar dulu napa? Ngopi dulu, ngopi dulu," jawab Hangyul sebelum melompat dari patung itu, mendekati yang lain, "Lagian, kalian yakin bisa membatalkan ramalan itu? Gue sih ragu."
"Balikin kristalnya!" seru Jihoon. Walaupun ia tidak begitu tahu cerita lengkapnya tentang tiga kristal itu.
Tanpa ada yang menyadari, Doyeon menggunakan kekuatannya untuk menguburi kaki Hangyul dengan tanah. Membuat pemuda itu tidak bisa menggerakkan kakinya."Lu pasti tahu kan gimana caranya buat membebaskan Lucifer? 'Berkat portal dengan bantuan tiga kristal', bukannya begitu? Kasih tahu juga kita darimana portal itu berasal," perintah Doyeon.
Hangyul menyipitkan matanya lalu berkata, "Portalnya lebih dekat sama lu dari yang lu duga, Doyeon."
Doyeon mengernyitkan alisnya, tidak mengerti perkataan pemuda itu. Perlahan, Hangyul mengerahkan tangannya pada Doyeon.
WUSH!
"DOYEON!"
Api tiba-tiba muncul dari tangannya. Beruntung Doyeon refleks menghindar. Tapi kendalinya terhadap tanah yang mengubur kaki Hangyul terlepas. Hangyul berhasil bebas.
"Darimana dia bisa punya kekuatan?" gumam Chani.
Guanlin hendak melayangkan pukulan. Namun Hangyul menghindarinya dengan lompatan dan mendarat di belakang pemuda itu.
Hangyul kembali memunculkan apinya ke Guanlin. Dengan cepat, Mark menarik Guanlin dari tempatnya.
Bugh!
Jeno yang di dekat sana, langsung meninju perut Hangyul hingga pemuda itu terpental cukup jauh.
Lucas, Hyunjin, Felix, dan Jaemin kompak berubah menjadi wujud lain mereka setelah melepaskan baju. Mereka berlari mendekati Hangyul. Tapi-
BOM!
Hangyul mengeluarkan apinya membuat keempat shapeshifter itu terpental ke belakang.
Hyunjin dan Felix terlempar mengenai Jihoon dan Woojin. Lucas menimpa Guanlin dan Mark. Sedangkan Jaemin menimpa Hendery.
Heejin yang melihat itu, berubah menjadi wujud Parallax. Dia tidak bisa tinggal diam melihat teman-temannya diserang.
Heejin terbang ke arah Hangyul yang baru saja bangkit. Gadis dalam wujud Parallax maksimalnya itu menyerang Hangyul dengan cahayanya yang ia pancarkan.
Cahaya yang dipancarkan sangatlah menyilaukan, sampai-sampai Doyeon membuat perisai berbentuk kubah dari tanah untuk melindungi dirinya dan teman-temannya yang lain selagi Heejin menyerang Hangyul.
Heejin kembali berubah menjadi wujud manusianya. Ia kehabisan tenaga. Cahayanya juga mulai meredup. Tidak ada pergerakan dari Hangyul membuatnya yakin bila musuhnya itu telah melemah. Tetapi-
"Segitu doang? Cih, lemah."
Mata Heejin melebar. Hangyul tidak terluka sedikitpun. Pemuda itu terlindungi oleh perisai api yang.
Hangyul mendekati Heejin yang mulai melemah. "Sekarang kita lihat siapa yang lebih hebat," ucapnya hendak meraih leher gadis di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Children [END]
FanfictionJudul awal: DOPPELGANGER Tentang para remaja yang tidak biasa dengan kekuatan luar biasa. Start: Jumat, 12 Juni 2020 !! Bahasa non-baku dan kasar!!