"Anna, udah bilang Soobin hari ini berangkat sama Bunda?" tanya ibunya tanpa pembukaan, begitu mereka keluar lift di lobby apartemen.
Anna tak segera menjawab, berpikir singkat, kemudian bertanya balik.
"Emang harus bilang?""Biar dia gak nungguin," jawab ibunya, sambil tersenyum kepada orang-orang apartemen yang menyapanya di sepanjang jalan.
"Engga," jawab Anna, singkat, padat, dan jelas.
Ibunya mencubit pelan lengan Anna.
"Dibilang jangan jutek."Anna mengaduh kecil.
"Gak akan nungguin. Aku udah bilang dia, kok. Ih, Bunda tuh Bundanya Kak Soobin apa Bunda aku, sih?!" omel Anna kesal.Jennie Kim tersenyum datar, mengangguk paham.
"Bagus. Gitu, dong. Jangan jutek sama anak temen Bunda.""Bunda aja jutekan sama orang," gerutu Anna pelan.
Ibunya membuka mulutnya, hendak mengomeli Anna balik, bertepatan saat mereka membuka pintu yang keluar menuju parkiran, namun tertunda karena Soobin tampak berlari kecil dari pintu lain di seberang sana.
"Gak usah dipang---"
"Soobin! Baru mau berangkat?" seru ibu Anna, bergema di parkiran.
"---gil..." Anna menghela napas lelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | Choi Soobin
Fanfictionklan·des·tin adv secara rahasia; secara gelap; secara diam-diam = "Saya Choi Soobin, mulai hari ini jadi tutor kamu---" "Cepet selesaiin les ini dan kita balik ke kesibukan masing-masing." "... Kesibukan saya ya kamu." "Dan gak usah sok formal." sta...