53 - Keseharian Baru

127 10 0
                                    

Cerewet.

"LEPASIN GUE SEBELOM SOOBIN KEMARI!"

Mari urutkan tingkat kesabaran Beomgyu dan keempat temannya yang ada di sini, berdasarkan sumbu terpendeknya.

Ryujin : "SEKALI LAGI LO NGOMONG, GUE TENDANG MUKA LO."

Ryujin tidak segan melempari botol minum setengah berisi kepada Han Jisung yang dalam posisi terikat di kursinya, berbaring sekaligus duduk. Sepertinya botol itu tidak tertutup rapat, karena Jisung tersiram oleh airnya.

Jisung : "KALO HAJE SAMPE, ABIS LO BERLIMA."

Taehyun menendang keras kursi kosong di sampingnya, lurus kepada Jisung.

Jisung : "ITUNGAN KELIMA LO GAK LEPASIN GUE, GUE BONGKAR SEMUANYA KE ANNA."

Felix : "Emang lo punya apa?"

Jisung : "... Gue gak bisa tunjukkin kalo lo iket tangan gue."

Chaeryeong : "Kita lepasin lo kalo lo sebut apa aja yang lo punya."

Beomgyu tetap duduk tenang di kursinya, sambil menyesap ujung rokoknya.

Jisung : "Rekaman CCTV sama kesaksian guru. HA! LO GAK BISA LARI DARI REKAMAN CCTV."

Halah.

Felix : "Darimana lo tau kalo itu kita? CCTV 'kan nge-blur."

Ryujin : "Guru siapa yang lo ajak omong?"

Jisung : "Mau lo bunuh gurunya?"

Taehyun : "Klasik jawaban lo, Bang. Udahlah. Setuju sama apa yang kita minta, dan lo lepas."

Jisung : "TADI KATANYA KALO NYEBUTIN APA YANG GUE PUNYA, LO BAKAL LEPASIN GUE."

Ryujin : "Bacot."

Jisung : "LEPASIN GUE ATAU ALMET LO GUE TARIK."

Taehyun : "Oh? Lo mau bawa urusan luar kampus ke BEM?"

Jisung : "KENAPA ENGga... Argh...! Uhuk, uhuk..."

Bacot, sih.

Beomgyu menoleh saat Taehyun menyenggol kakinya, mengisyaratkan untuk memberikan minum pada Jisung. Bersamaan saat Beomgyu menerima botol tersebut, Chaeryeong merebutnya, berjalan lurus mendekati Jisung.

"Lo mau minum?" tawar Chaeryeong, sambil mengguncang pelan botol minum di tangannya.

Ah, ya... Chaeryeong lebih sadis dari Beomgyu.

Chaeryeong menyiram tuntas air di dalam botol, tepat di atas Jisung. Kemudian melempar botolnya sembarang, yang akhirnya jatuh ke samping kepala Jisung. Gadis itu segera berbalik, meninggalkan Jisung, memutar mata malasnya.

"Gak ada hati," desis Jisung tajam.

Taehyun menarik Chaeryeong ke atas pangkuannya.
"Ada," balas Taehyun singkat.
"Tapi bukan buat lo," lanjutnya dingin.

Senyum Beomgyu terukir samar begitu mulut Han Jisung akhirnya bungkam.

Ya, pria itu sadar, tak akan ada yang menolongnya hari ini.

"Harusnya dari awal, kita urus lo pertama kali, ya," ujar Beomgyu ringan.

Jisung mengalihkan wajahnya, tak menatap lima orang yang duduk terjajar di kursi.

Oh, ini pernah terjadi. Beberapa waktu yang lalu. Tapi pemerannya di balik.

Taehyun : "Gimana rasanya jadi kita, Bang?"

Klandestin | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang