17 - Undangan Khusus dan Undangan Dadakan

94 13 2
                                    

"Soobin! Soobin!"

Soobin menunda untuk membuka pintu masuk ruang BEM. Melihat pemanggilnya, Choi San, ada di ujung koridor, Soobin segera menggeleng.

"Engga."

San segera menahan pintu BEM yang ingin Soobin buka.
"Please. Sumpah. Angkatan atas-atas Ketua BEM selalu ikut, Bin. Gak ada yang engga."

Soobin menggeleng tegas.
"Engga."

"At least hari pertama aja deh, Bin. Entar kalo lo mau balik, bisa balik duluan. Yang penting dokumentasi ada muka lo, Bin."

"Gue lepas kalian berangkat 'kan ada dokumentasinya."

"Anjing, jangan tega gitu, lah."

"Haje ikut. Dah perwakilan itu."

"Haje 'kan Putra Kampus. Dia ikut bawa nama itu. Tega lo kasih dia double job?"

"Aduh, San..."
Soobin menggaruk asal rambutnya.
"Mau lo ajak kayak apa juga gue gak akan bilang iya."

"Proker temen lo, Bin. Sumpah."

"Makanya karena lo temen gue, ngapain sih megang Proker susah."

"Gue talangin, Bin."

"Apaan?"

"Biaya khusus lo gue yang talangin. Sumpah. Lo tinggal ikut. Bawa badan, bawa baju, bawa peralatan yang diminta."

"Gue ma---"

"Alat camping gue bawain, Bin. Lo bawa badan sama yang perlu lo bawa aja, dah."

Soobin menggeleng, tertawa berat.
"Lo batu bener, dah, San."

"Asli, Bin. Tolongin gue lah."

Soobin tetap menggeleng, membuka pintu BEM dan berkata tegas.
"Engga."

Soobin tahu San menendang pintu BEM saat Soobin menutupnya. Hyunjin yang tengah rebahan di panggung, beranjak singkat.

"Napa tu?" tanya Hyunjin.

Soobin menyandarkan dirinya di tribun terbawah.
"San. Gila berapa lama dia mau gentayangin gue," katanya, menatap ke pintu.

"Lo bener-bener batu gak mau ikut?" tanya Hyunjin dengan mata melebar.

"Dia yang batu ngajak gue," balas Soobin seadanya.

"Tega lo, ih," ujar Hyunjin sambil memakai sepatunya.

"Gue mau tidur di sekre."
Soobin melenggang santai ke ruang yang ia maksud.
"Gantian lo yang monitor acara tuh. Capek gue."

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Klandestin | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang