24 - Ghibah Bersama

94 12 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

"Eh," senggol Changbin, menghampiri Soobin dan Yeonjun yang tengah menunggu bill di depan kasir.
"Nih, patungan sama gue."

"Gak usah," tolak Soobin segera.
"Santai, santai."

"Soobin gak bayar di mari," jawab Yeonjun.

"Lah?"

Soobin tertawa kecil.
"Dah, duduk lagi aja lo, Bin."

"Bentar, gue juga mau nanya."
Changbin melirik singkat meja tempat dia dan dua belas mahasiswa lain duduk, sesuai ajakan Soobin sebelumnya. Kemudian ia menatap Soobin, berdeham pelan sebelum bertanya.
"Lo biarin Hyunjin sama Anna?"

"Apaan?" tanya Soobin balik, menoleh pada Anna dan Hyunjin yang tengah pukul-pukulan. Lebih tepatnya Anna memukul Hyunjin.
"Hyunjin sama Anna?"

Yeonjun tertawa kecil.
"Bukan Anna gak, sih?"

Soobin mengangguk cepat.
"Iya 'kan, Jun! Gue juga nebaknya ke dia. Makanya tadi gue gituin, Haje sensi."

Changbin menoyor kepala Soobin dan Yeonjun bersamaan.
"Siapa?"

"Kasian pokoknya Hyunjin," jawab Soobin, memandang Hyunjin terang-terangan.

Hyunjin di ujung sana, menangkap pandangan Soobin, berteriak berlebihan.
"Cewek lo nih kandangin, anjir!"

"Friendzone. Alay," ungkap Yeonjun.

Changbin meneliti baik-baik kelakuan Hyunjin untuk beberapa menit kemudian dari tempatnya berdiri, sambil bersama Yeonjun menunggu Soobin mengobrol dengan pemilik restoran.

"Ryujin?" tanya Changbin, menoleh pada Yeonjun.

Yeonjun hanya mengangguk.
"Jangan bacot dulu. Gue juga taunya dari Seungmin. Kasian. Belom berani dia speak up."

"Dia bukan gak mau kita nyentuh temen-temennya Anna," timbrung Soobin, yang sudah berbalik.
Ia merapikan bajunya, lalu memasukkan dompet dan ponselnya ke kantong.
"Dia gak mau kita apa-apain Ryujin."

Klandestin | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang